
Peluang news, Jakarta – Meskipun perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) masih cukup lama, namun Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memperlancar angkutan jalan pada dua hari besar itu.
Sejak jauh-jauh hari Kemenhub telah melakukan kolaborasi dengan instansi terkait, seperti kepolisian, dinas perhubungan daerah, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Dalam menghadapi angkutan Nataru ini kami dan instansi terkait juga melakukan langkah antisipasi jika nantinya terjadi lonjakan perjalanan sehingga menimbulkan kemacetan,” ujar Direktur Lalu Lintas Jalan, Kemenhub, Ahmad Yani di Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Kebijakan-kebijakan yang akan diambil, dengan berbagai pihak dilakukan sejak dua bulan lalu. Ini untuk membuat angkutan Nataru menjadi lancar, sukses dan tidak ada masalah yang berarti.
Pihaknya melakukan mitigasi terhadap tempat-tempat kemacetan seperti jalan tol, rest area dan daerah dari dan menuju destinasi wisata. Untuk ini Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub telah berkolaborasi dengan pihak terkait agar tetap aman, selamat, tertib dan lancar.
Di semua destinasi wisata, lanjut Yani, akan diberlakukan atau dipasang rambu-rambu dan peringatan keselamatan di jalur-jalur menuju lokasi wisata. Hal ini mencegah kemacetan panjang pada masa libur Nataru.
“Kami mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat Nataru mendatang agar memantau prakiraan cuaca. Sebab diprediksi pada akhir tahun mendatang cuacanya agak kurang bersahabat, sehingga bisa mengambil langkah antisipasi ataupun alternatif perjalanan lainnya,” kata dia.
Dalam mewujudkan kelancaran lalu lintas saat angkutan Nataru mendatang, pihaknya juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Tidak hanya dengan kepolisian, pihaknya juga menjalin komunikasi dengan Jasa Marga, Pertamina, Pengelola Tol Cipali, serta pengelola jalan tol lainnya.
Apabila terjadi cuaca ekstrem, tambah Yani, maka pemerintah akan melakukan pembatasan perjalanan terutama pada jalur penyeberangan antarpulau. Dan kepada pengguna sepeda motor yang akan melakukan perjalanan Nataru harus ekstra hati-hati.
“Kepada para pengguna sepeda motor kami mengingatkan, lebih baik tidak berangkat daripada tidak pernah sampai,” kata Yani.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) mengeluarkan hasil survei daring potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.
Potensi pergerakan masyarakat diprediksi mencapai 107,63 juta orang atau 39,83 persen dari total populasi nasional. Prediksi ini meningkat 143,65 persen dibandingkan prediksi tahun 2022 yang mencapai 44,17 juta orang. (Yth)