hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kemendag Telah Laksanakan Perundingan Perdagangan Bebas dengan Target Selesai Akhir 2025

Kemendag Siapkan Strategi 2026: Perkuat Pasar Lokal, UMKM Ekspor, dan Sistem Digital
Ilustrasi: Gedung Kemendag/Dok. Ist

PeluangNews, Jakarta – Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Djatmiko Bris Wijtaksono mengatakan, Indonesia dan Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council) telah melaksanakan putaran ketiga perundingan perjanjian perdagangan bebas antara kedua pihak (Indonesia-GCC FTA), yang ditargetkan selesai secara substantif akhir 2025.

Menurut Djatmiko, putaran ketiga perundingan merupakan salah satu langkah mempercepat penyelesaian perundingan.

“Kami mendorong tercapainya titik tengah dan fleksibilitas dari kedua belah pihak, khususnya pada isu-isu pokok yang menjadi kepentingan bersama. Hal ini akan menjadi salah satu pilar untuk penguatan kemitraan jangka panjang Indonesia dengan GCC,” ujar Djatmiko dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (8/9/2025).

Dikatakan, putaran ketiga ini sebagai tindak lanjut dari putaran kedua pada Februari 2025 di Riyadh, Arab Saudi. Putaran ke-2 dilaksanakan secara daring pada Agustus 2025.

Cakupan isu yang dibahas dalam perundingan ketiga, antara lain perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, dan ketentuan asal barang. Selain isu utama tersebut, juga dibahas isu terkait kerja sama ekonomi, usaha kecil dan menengah, dan ekonomi Islam (halal).

Djatmiko mengutarakan, untuk memastikan perundingan dapat selesai sesuai target, perlu koordinasi intensif lintas kementerian dan lembaga di Indonesia untuk menyelesaikan isu-isu yang belum tuntas (outstanding issues). Pembahasan teknis terkait akses pasar barang dan jasa juga perlu dipercepat.

Sementara itu, Direktur Perundingan Bilateral Kemendag RI sekaligus Ketua Tim Perunding Indonesia Danang Prasta Danial menambahkan putaran ketiga berhasil memberikan kemajuan signifikan untuk keseluruhan isu runding dalam kerangka Indonesia-GCC FTA.

“Indonesia dan GCC berhasil mencapai kesepakatan pada isu Movement of Natural Person (MNP) dan kemajuan pada teks runding. Untuk semakin mempercepat penyelesaian negosiasi, akan dilakukan juga pertemuan intersesi sebelum putaran keempat,” ujar Danang.

Perundingan Indonesia-GCC FTA telah diluncurkan pada 31 Juli 2024. Indonesia-GCC FTA menjadi perundingan perjanjian dagang yang ketiga bagi Indonesia dengan mitra dagang di kawasan Timur Tengah.

Kerja sama Indonesia dan GCC dalam skema FTA akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi Indonesia sebesar 258,40 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Indonesia-GCC FTA juga akan meningkatkan ekspor Indonesia ke kawasan Teluk hingga sebesar 17,4%, khususnya untuk peralatan elektronik (33,86%), kulit (29,3%), produk logam (28%), manufaktur (27,7%), dan tekstil (30,7%).

Pada periode Januari-Juni 2025, total perdagangan Indonesia-GCC tercatat sebesar US $7,9 miliar, dengan ekspor Indonesia ke GCC sebesar US $4 miliar dan impor dari GCC sebesar US $3,9 miliar.

Sedangkan pada 2024, total perdagangan Indonesia-GCC mencapai US $15,6 miliar, dengan ekspor Indonesia ke GCC tercatat sebesar US $7 miliar dan impor dari GCC US $8,5 miliar. []

pasang iklan di sini