
Peluangnews, Bandarlampung – Kemendag atau Kementerian Perdagangan menyebutkan jumlah pasar tradisional yang direvitalisasi sejak 2023 hingga Januari 2024, ada 30 unit pasar di seluruh Indonesia.
Hal ini disampaikan Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik Kemendag, Sri Sugy Atmanto, di Lampung Selatan, pada Kamis (25/1/2024). Pihaknya akan terus melakukan revitalisasi pasar sebagai upaya memberikan fasilitas yang nyaman bagi pedagang dan masyarakat yang jadi pembeli.
Ke-30 unit pasar tradisional di seluruh Indonesia yang tengah dilakukan revitalisasi tersebut, jelas dia, kondisinya beragam. Ada yang dalam proses pembangunan, dan ada pula yang baru mulai dibangun.
“Kondisi pasar yang direvitalisasi tersebut saat ini ada yang sudah dibangun, ada yang masih dalam proses pembangunan, serta ada yang baru mulai membangun seperti Pasar Natar dan Pasir Gintung di Lampung,” ucapnya.
Dalam merevitalisasi 30 pasar tradisional ini, jelas Atmanto, untuk pembiayaan di atas Rp12 miliar dikerjakan Kemendag bekerjasama dengan PUPR. Sementara yang di bawah Rp12 miliar dilakukan oleh Kemendag dan pemerintah daerah.
Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah menambahkan, revitalisasi 30 pasar di seluruh Indonesia tersebut juga termasuk tiga unit pasar yang ada di Provinsi Lampung, yaitu Pasar Tematik di Kabupaten Lampung Barat yang diresmikan Kamis (25/1/2024), kemudian Pasar Natar di Lampung Selatan dan Pasar Pasir Gintung di Kota Bandarlampung.
“Revitalisasi 30 pasar tradisional di seluruh Indonesia ini ditargetkan selesai pada 2024,” ujar dia.
Revitalisasi tiga pasar tradisional di Provinsi Lampung yakni Pasar Tradisional Pasir Gintung di Kota Bandarlampung dengan daya tampung 214 unit kios dan luas 2.000 meter persegi, dibangun dengan tipe bangunan dua lantai beserta basement dengan nilai pembiayaan Rp24 miliar.
Kemudian Pasar Tradisional Natar, Kabupaten Lampung Selatan dengan luas lahan 6.462 meter persegi, dibangun dengan tipe bangunan dua lantai dan memiliki kapasitas tampung 800 orang, 496 unit lapak, 18 unit ruko, dan 286 kios kecil. Nilai kontrak pembangunan pasat tersebut sebesar Rp44,4 miliar.
Sedangkan untuk Pasar Tematik Wisata yang ada di Kabupaten Lampung Barat dengan pembiayaan yang diperoleh dari Dana Alokasi Khusus Kementerian Perdagangan senilai Rp70 miliar. (Aji)