Pertimbangannya kala itu sederhana saja, ingin bekerja di tempat yang tidak jauh dari rumahnya, maka Eva Marliyanti memilih Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung, Malang, Jawa Timur sebagai tempat menimba pengalaman. Memang tidak linear dengan background akademisnya yang jebolan Akademi Gizi Departemen Kesehatan, Malang. Toh, perempuan kelahiran Bandung 16 Maret 1977 ini kerasan juga berkecimpung lebih dari 20 tahun dengan para petani tebu dan peternak sapi anggota koperasi tersebut. Eva yang kini Presiden Direktur KAN Jabung mengaku akhirnya tertarik berkoperasi lantaran, korporasi ini dimiliki oleh banyak orang, dalam hal ini para petani.
Memang tidak mudah, mengembangkan bisnis koperasi produsen berbasis orang banyak, tapi bagi Eva justru disitu tantangan yang harus dihadapi, dan yang ia lakukan adalah memberikan sentuhan-sentuhan kontemporer agar KAN Jabung tidak tertinggal oleh kemajuan zaman. Sentuhan dimaksud adalah mengenalkan proses digitalisasi pada setiap unit usaha kepada segenap anggota (petani) yang umumnya masih gagap teknologi. Nyatanya ia berhasil membawa KAN Jabung menjadi bagian dari predikat Koperasi Besar Indonesia berkategori aset ratusan milair rupiah. Tantangannya, cetus Eva, mengelola organisasi dengan jumlah orang ribuan memang butuh kesabaran tinggi, terkadang membuat semangat down, walau akhirnya harus menyemangati diri sendiri. (Irm)