hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kelapa Sawit, Kopi dan Gabah Dongkrak NTP Januari 2022

JAKARTA—Sekalipun tipis, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Januari kembali meningkat menjadi 108,30. Sebagai catatan NTP pada Desember 2021 bertengger pada angka 108,34. Sejak Januari 2021 NTP keseluruhan selalu di atas angka 100.

Bila dilihat dari subsektornya, Subsektor Perkebunan Rakyat mencapai 131,80, meningkat tipis dibanding bulan lalu 131,46.  Dari semua subsektor hanya subsektor hortikultura yang berada di bawah angka 100 pada Januari 2022.

Sementara NTP subsektor tanaman pangan mengalami pertumbuhan sebesar 0,98 persen jika dibandingkan posisi Desember 2021. Pertumbuhan nilai tukar subsektor itu didorong oleh kenaikan harga gabah, ketela pohon, kacang tanah dan kacang hijau.

Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan, pada Januari 2022 Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,81 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,50 persen.

“Beberapa harga komoditas juga memengaruhi meningkatkan indeks yang diterima petani, yaitu gabah, kelapa sawit, ayam ras, dan kopi,” ujar Margo dalam Jumpa Pers Virtual, Rabu (2/2/22).

Meskipun demikian komponen harga yang dibayar petani juga mengalami peningkatan karena naiknya harga beberapa komoditas, yakni daging ayam ras, minyak goreng, beras, dan rokok kretek filter. 

Performa subsektor tanaman pangan memang tidak bisa dilepaskan dari tren harga gabah di tingkat petani. Margo menyebutkan gabah petani dalam bentuk gabah kering panen (GKP) naik sebesar 4,96 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Kenaikan ini meningkat dibandingkan persentase kenaikan bulan sebelumnya sebesar 2,64 persen,” tutur dia.

BPS juga mencatat harga beras pun turut mengalami peningkatan. Tercatat pada Januari 2022, harga beras grosir meningkat 0,64 persen dan di tingkat pengecer sebesar 0,94 persen.

pasang iklan di sini