TANGERANG—-Sebuah kedai kopi yang terletak di kawasan Ciledug, Tangerang lahir dari sebuah filosofi, sebuah kedai bukan semata-mata mengejar profit, tetapi juga tempat untuk sosialisasi dan bercengkerama.
Demikian diungkapkan, Gioen Dragon Handaya sang pemilik Kedai Kopi Abah Wingky. Dia memulai usahanya dari sebuah gerobak sepeda dengan desain unik, berbeda dengan gerobak pada umumnya.
Dengan modal Rp15 juta di akhir 2016, Gioen memulai usahanya di dekat pintu gerbang kompleks tempat tinggalnya.
“Konsep awal kedai ini adalah ingin menyajikan kopi kopi arabica yang mahal dan enak dengan harga kaki lima, sekaligus edukasi warga tentang kopi nusantara,” ujar Gioen ketika dihubungi Peluang, Minggu (9/8/20).
Enam bulan, tepatnya pada Juni 2017, kemudian Gioen memberanikan diri menyewa sebuah lapak tenda dan menambah jumlah kapasitas meja kursi. Hal ini dilakuan karena adanya peningkatan jumlah pelanggan serta agar tingkat kenyaman peminum kopi lebih enak.
Sebagai catatan Gioen menawarkan harga yang bersahabat dari Rp5.000 dengan Rp20.000. Varian kopi yang ditawarkan mulai dari kopi tubruk hingga espresso, cappucino, latte dan sebagainya.
“Yang paling saya tonjolkan adalah sistem manual brew V60( pour over), sebuah cara ngopi orang Jepang yang sedang digandrungi oleh anak muda, sebelum mewabahnya demam kopi susu kekinian,” ungkap Gioen.
Akhir 2017 Gioen maju setapak lagi, memberanikan diri lagi untuk menyewa sebuah ruko karena daya tampung lapak lama sudah tidak muat. Sedikit demi sedikit usahanya mulai tampak diawali dengan seorang diri hingga dibantu oleh 5 orang karyawan.
Seperti banyak usaha lain pandemi covid memukul usaha rintisan ini sehingga Gioen terpaksa meliburkan Kedai Kopi Abah Wingky. Karyawan pun dirumahkan.
Pada Juli 2020, Gioen mencoba bangkit kembali setelah empat bulan vakum, membuka kedai di lokasi baru di Jalan Sutomo nomor 17.
“Walaupun jarak tidak terlalu jauh dari yang lama, tetap saja saya harus kembali memulai dari awal lagi dengan bermodalkan alat alat kopi dan sedikit uang pinjaman,” ucap Gioen.
Kopi Abah Wingky kini dijalaninya bersama anaknya yang kelak akan mewarisi usahanya. Konsep usahanya tak jauh beda dengan konsep awal, hanya ada beberapa modifikasi menu agar lebih modern dan kekinian.
Kedai baru ini didesain lebih minimalis, rapi, sederhana dan nyaman. “Yang terpenting, saya mempertahankan berdagang kopi sambil bercengerama dengan pelanggan setia,” pungkasnya seraya mengatakan sudah memakai jasa Gofood (Irvan Sjafari).