Berita  

Keamanan Pangan Anak Jadi Prioritas NFA

Peluang News, Bogor-Badan Pangan Nasional (NFA) terus memperkuat pengawasan keamanan pangan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi (MBG) yang menyasar anak-anak sekolah dan balita. Dalam upaya ini, NFA bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor melakukan monitoring langsung ke dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Bogor pada Senin, (19/5/2025).

“Kami ingin memastikan bahwa pangan yang disediakan oleh SPPG benar-benar aman, bermutu, dan memenuhi standar sanitasi. Ini menyangkut kesehatan generasi penerus,” tegas Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA, Hermawan, saat kunjungan ke SPPG Yayasan Perjuangan untuk Kesejahteraan Rakyat (PKR) di Tanah Sareal dan Yayasan Melati Sindangrasa (MS) di Bogor Timur.

Kedua SPPG tersebut diketahui melayani sekitar 3.000 porsi makanan setiap harinya, yang didistribusikan ke berbagai sekolah dan posyandu. Proses pengelolaan makanan melibatkan ahli gizi, relawan, serta staf pembelian dan akuntansi.

“Standar keamanan pangan tidak bisa ditawar. Diperlukan konsistensi dalam penerapan higiene dan sanitasi. Kami juga menekankan pentingnya pemanfaatan alat uji cepat agar potensi risiko bisa dicegah sejak awal,” lanjut Hermawan.

Dalam kunjungan tersebut, tim NFA melakukan uji cepat residu pestisida terhadap sejumlah bahan pangan seperti wortel, daun bawang, dan pokcoy. Hasilnya menunjukkan negatif, menandakan bahan pangan yang digunakan aman dikonsumsi.

Hermawan juga menyoroti pentingnya pengawasan rantai pasok. “Kami mendorong sistem pengawasan berbasis supplier. Dengan begitu, tiap SPPG bisa dipantau secara berlapis oleh otoritas keamanan pangan pusat maupun daerah,” tambahnya.

Di sisi lain, pengawasan juga mengungkap tantangan dalam penganekaragaman konsumsi sayur pada anak-anak. Menurut Hermawan, banyak siswa yang masih memilih-milih jenis sayur tertentu. Ia menilai kondisi ini butuh pendekatan edukatif yang melibatkan guru dan orang tua.

Menanggapi hal ini, NFA berkomitmen akan memperkuat pembinaan teknis kepada pengolah pangan di SPPG, mendorong pencantuman Critical Control Point (CCP) di area produksi, serta meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) bagi pengelola dan komunitas sekolah.

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa keamanan pangan merupakan prioritas utama pemerintah.

“Keamanan pangan adalah hak dasar setiap anak. Program Makan Bergizi bukan hanya soal makanan tersedia, tetapi juga harus aman dan bermutu. Ini adalah investasi untuk masa depan Indonesia yang sehat dan kuat,” ujar Arief.

Program MBG sendiri merupakan bagian dari Program Prioritas Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, yang tidak hanya menjamin akses terhadap makanan bergizi, tetapi juga mengedepankan aspek keamanan dan kelayakan konsumsi.

Exit mobile version