ACEH TENGAH—Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan memperoleh berkah memasuki 2021. Koperasi produsen kopi berbasis di Aceh Tengah ini mendapatkan pesanan kopi dari Starbuck Amerika Serikat sebanyak 10 kontainer. Seiap satu kontaine bernilai Rp1 miliar.
Ketua KBQ Baburrayyan, Rizwan Husein mengatakan, ekspor kopi ke Amerika rencananya akan dilakukan pada Januari 2021. Koperasi yang beranggotakan sekira 5.700 petani yang teresebar di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah ini mendapatkan dukungan pinjaman modal dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM).
Sebagai catatan koperasi ini merupakan salah satu koperasi berskala besar nasional yang telah berdiri sejak 1995. Inisiatornya adalah Tarmizi A Karim dari Kampung Pondok Gajah, Aceh. Omzet koperasi ini mencapai rata-rata Rp100 milyar setiap tahun
Selain ke AS, KBQ Baburrayyan saat ini mengekspor kopi ke Australia, Kanada, Inggris, Singapura, Meksiko, dan Selandia Baru.
Rizwan berharap, selain KBQ Baburrayyan, koperasi lain khususnya di Aceh juga bisa mendapatkan pinjaman modal dari LPDB-KUMKM.
“Saya juga minta kepada pihak LPDB-KUMKM, dalam kondisi krisis pandemi Covid-19 saat ini, agar persyaratan untuk mendapatkan pinjaman/pembiayaan dari LPDB-KUMKM diperlonggar. Pencairannya juga dipercepat,” ujar Rizwan di sela acara kunjungan Dirut LPDB-KUMKM Supomo, Rabu (25/11/20).
LPDB-KUMKM sendiri sudah mendukung KBQ Baburrayan dengan mencairkan tahap selanjutnya sebesar Rp8 miliar. Dana ini akan dijadikan modal kerja untuk melakukan ekspor kopi sebanyak 10 kontainer pesanan Starbucks, Amerika Serikat.
“Karena ekspor kopi tersebut akan dilaksanakan pada Januari 2021,pencairan dana diusahakan secepatnya,” kata Supomo.
Hadir dalam kunjungan tersebut yakni Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Riza Damanik, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Jarot Wahyu Wibowo dan Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Fajar Wibhiyadi.
Supomo menambahkan, sebelumnya pada 2019 pihak Baburrayyan telah mengajukan proposal pinjaman kepada LPDB-KUMKM sebesar Rp15 miliar, namun berdasarkan hasil analisa usaha yang dilakukan Tim LPDB-KUMKM, disetujui memperoleh pinjaman sebesar Rp10 miliar.
Dari Rp10 miliar tersebut yang dicairkan baru sebesar Rp2 miliar dimana KBQ Baburayyan menunda pencairann selanjutnya mengingat dampak pandemi Covid-19 berakibat pembeli dari luar negeri menyetop sementara pesanannya.
“Karena kondisi saat ini buyer sudah ada lagi, yakni Starbucks dari Amerika Serikat, maka LPDB-KUMKM akan mencairkan tahap selanjutnya sebesar Rp8 miliar,” jelas Supomo.
Ia menambahkan, backup dana sebesar Rp8 miliar tersebut, menurut pihak KBQ Baburrayyan sebetulnya masih belum cukup.
Selain untuk kebutuhan ekspor, pihak koperasi masih memerlukan dana untuk penampung atau penyerap kopi dari petani di Aceh Tengah dan Bener Meriah yang dalam waktu dekat akan memasuki musim panen.
“Kopi-kopi yang diserap dari petani tersebut agar harganya tidak jatuh karena kondisi rusak, akan disimpan di Resi Gudang. Nantinya, kopi ini akan digunakan untuk ekspor berikutnya,” tutup Supomo (Van).







