octa vaganza

KBQ Baburrayyan Raih Penghargaan BI Award 2022 Kategori UMKM Go Ekspor

Aceh (Peluang) : Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan meraih penghargaan dari Bank Indonesia (BI) sebagai koperasi terbaik di kategori UMKM Go Ekspor dalam ajang BI Award yang menjadi salah satu rangkaian acara  Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022.

Penghargaan ini langsung diterima oleh Ketua KBQ Baburrayyan Rizwan Husein di Assembly Hall Jakarta Convention Centre, Jakarta, Rabu, 30 November 2022, lalu.

Penghargaan BI Award ini sebagai bentuk apresiasi dari BI kepada mitra strategis yang berdedikasi tinggi dalam memberikan kontribusi terbaik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurut Rizwan, penghargaan ini menjadi pemicu KBQ Baburrayyan untuk senantiasa memberikan layanan terbaik, khususnya terkait ekspor produk kopi. 

“Alhamdulillah berkat kerja keras kita semua, KBQ Baburrayyan menerima penghargaan BI Award 2022. Semoga ini menjadi motivasi untuk membangkitkan UMKM Kopi Gayo  binaan kami, produksinya lebih meningkatkan lagi,” ucap Rizwan kepada Majalah Peluang. 

Perjalanan KBQ Baburrayam bisa meraih BI Award 2022, Rizwan bercerita. Awalnya, ia diminta data tentang ekspor kopi Gayo oleh pihak BI. Hingga ia pun diminta menjadi pembicara di hadapan pelaku UMKM di acara BI yang digelar di Aceh dan Surabaya, Jawa Timur.

Dalam penilaian BI kategori UMKM Go Ekspor terhadap tiga koperasi yang ada di Aceh untuk maju ke ajang perhelatan BI Award 2022. Hasil seleksi, KBQ Baburrayyan dinobatkan sebagai peraih penghargaan bergengsi tersebut.

“Kira-kira sebulan yang lalu ada penilaian UMKM Go Ekspor dari BI. Untuk Aceh ini diseleksi tiga koperasi. Dan KBQ Baburrayyan yang terpilih dapat penghargaan BI Award 2022,” ujar Rizwan.

Penghargaan yang diberikan BI layak diraih KBQ Baburrayyan karena koperasi ini terus meningkatkan komitmennya dalam memberdayakan dan menumbuhkembangkan UMKM kopi di Aceh Tengah.

KBQ Baburrayyan yang bermarkas di Takengon, Aceh Tengah membuat petani kopi Aceh mampu melakukan ekspor. Awalnya ketika  berdiri  pada 2002, KBQ Baburrayyan bergerak di bidang simpan pinjam, kemudian beralih dan bergerak bidang sektor riil yaitu bidang processing atau mengolah biji kopi dari awal pemetikan hingga pengeringan, dan perdagangan kopi.

Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Tengah mencatat bahwa produksi pada 2019 kopi jenis Arabika mencapai 34.608,8 ton, sementara kopi jenis robusta mencapai 446, 5 ton.  

Untuk petani di kawasan Aceh Tengah,  khusus dataran tinggi Gayo, kopi jenis Arabika  mempunyai kualitas ekspor yang bagus.

Rizwan menjelaskan, kopi yang dihasilkan KBQ Baburrayyan adalah 100 persen dibeli dari petani. Setelah diproses menghasilkan grade 1,85 persen dan non-grade 15 persen.

Untuk grade pertama seluruhnya diekspor ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa, sedangkan non-grade dijual ke pasar lokal.

” KBQ Baburrayyan ekspor 90 persen kopi ke Amerika Serikat. Kami ekspor sejak tahun 2006 sampai sekarang. Jadi hampir 20 tahun,” kata Rizwan.

Sedangkan 10 persen kopi di ekspor ke Eropa dan negara tetangga, Australia dan negara Asia lainnya. 

KBQ Baburrayyan juga berkomitmen untuk selalu menjaga mutu.” Kunci sukses kembangkan koperasi ini, kita selalu menjaga mutu. Mutu dalam arti luasnya produk kopi kualitasnya harus bagus. Begitu juga dengan manajemen harus transparan, dan lainnya,” jelas Rizwan.

Adapun komitmen selanjutnya adalah menjaga relasi dengan para buyer. “Relasi ini penting, seperti kemarin Covid-19 ketika kita tidak ada order kan down. Ketika pandemi ini sembuh, buyer kan datang pada kita beli kopi ,” ujarnya.

Rizwan menyampaikan, selama pandemi Covid-19  terjadi penurunan volume ekspor. Yakni di mana sebelumnya bisa mencapai 1.000 hingga 1.500 ton per tahun, tetapi pada tahun 2020 hanya ekspor 499,2 ton dengan nilai Rp35,6 miliar.

Pada 2021 hingga Juni ini, KBQ Baburrayyan bangkit dan mampu mengekspor sebanyak 57 ton dengan nilai Rp 4,2 miliar.  

“Ini sekarang Covid-19 reda. Tapi ada perang Rusia dan Ukrania. Kalau perang itu sepanjang tidak terganggu ekonomi AS, akan tetap stabil. Orang perang itu pasti minum kopi nggak pengaruh itu,” kata Rizwan.

Salah satu pasar ekspor kopi KBQ Baburrayyan adalah Starbucks Coffee Company yang berkantor pusat di Seattle, AS.

“Starbucks merupakan pembeli kopi KBQ Baburrayyan terbesar di dunia, karena mereka memiliki hampir 33.000 gerai kopi,” ujar Rizwan.

Untuk dapat masuk ke pasar Starbucks biasanya para koperasi eksportir harus melalui broker yang sudah dikenal oleh Starbucks. 

Namun berbeda dengan KBQ Baburrayyan. Koperasi yang bermarkas di di Takengon, Aceh Tengah ini bisa memasok langsung ke Starbucks tanpa melalui broker. 

KBQ Baburrayyan adalah satu-satunya koperasi di Indonesia yang dapat menjual langsung ke pasar Starbucks Coffee Internasional.

Exit mobile version