Ibarat kata pepatah, Sambil Menyelam Minum Air, begitulah langkah bisnis Tumbur Naibaho ketika ia mengakuisisi sebuah hotel di bilangan Cisarua, Puncak, Jawa Barat. Ketertarikan Tumbur untuk membeli hotel bernama Karwika tersebut dilatarbelakangi keinginan membangun sebuah pusat pelatihan terpadu untuk para karyawan, terutama para manajer KSP Makmur Mandiri (KMM). Hal itu beralasan karena hampir saban tahun KMM mengadakan pelatihan bagi karyawan dan para manajer. “Kita utamakan hotel ini untuk tempat pelatihan bagi karyawan KMM. Selebihnya jika waktu pelatihan kosong, maka hotel bisa kita sewakan kepada umum, baik untuk corporate event, wisatawan maupun family gathering,” ucap tumbur.
Sebagai destinasi wisata alam favorit bagi warga Jakarta, Puncak memang masih menjadi tujuan favorit sungguhpun kemacetan lalu lintasnya hingga saat ini memang cukup memusingkan.
Pilihan hotel dan villa di Puncak sangat banyak, mulai dari sewa kamar dengan tarif murah hingga hotel mewah sudah tersedia, tinggal Anda pilih yang paling sesuai. Diantara berbagai pilihan tersebut, New Karwika Hotel milik KMM bisa menjadi pertimbangan yang layak Anda pertimbangkan.
General Manager Hotel Karwika Encep Jalaludin mengungkapkan hotel tersebut berdiri pada sekitar tahun 1996. “Hotel ini selalu ramai dikunjungi karena fasilitasnya yang menarik dan cukup lengkap, mulai dari kolam renang yang besar, playground, hingga lapangan Indoor,” ujarnya.
Lokasi hotelnya juga sangat strategis dan pemandangannya langsung ke pegunungan yang membuat tamu menjadi untuk tinggal lebih lama lagi
Encep mengungkapkan saat ini tingkat hunian Hotel Karwika mencapai 40% – 50%. Sebagaimana lazimnya hotel di kawasan Puncak, pada saat weekday, tamu hotel tidak terlalu padat, umumnya merupakan pengunjung keluarga maupun meeting perusahaan hingga guru. Sedangkan untuk kalangan perusahaan umumnya dipakai untuk rapat kerja dan employee gathering.
Kalangan sekolah umumnya menggunakan hotel tersebut untuk kegiatan latihan kepemimpinan siswa hingga untuk rapat kerja para guru. Tetapi, pada saat weekend hotel tersebut selalu fully booked, bahkan menurut Encep seringkali sampai harus menolak tamu.
Tak jarang pula tamu hotel berasal dari Kegiatan gereja maupun Retreat. Seringkali pula tamu hotel berasal dari komunitas anak remaja, seperti komunitas motor.
Pergantian Pemilik
Setelah dilakukan take over atas kepemilikan hotel tersebut, Encep berharap pemilik baru yaitu Tumbur Naibaho dapat melakukan perbaikan hotel agar semakin banyak tamu yang berkunjung. Perbaikan yang diperlukan antara lain untuk peremajaan dan penambahan fasilitas hotel sehingga secara keseluruhan dapat lebih cantik. Penambahan fasilitas hotel juga diperlukan, di antaranya dengan menyediakan coffee shop dan mini market.
Dengan fasilitas hotel yang lebih lengkap, Encep berharap tingkat hunian hotel dapat terus meningkat dan omset Hotel Karwika dapat terus meningkat. Jika target pertumbuhan omzet berhasil terealisasi, kesejahteraan karyawan otomatis dapat terus meningkat dan pemilik baru dapat terus menyuntikkan modalnya untuk terus menambah fasilitas hotel.
Encep yang sudah bekerja di Hotel Karwika sejak 2008 mengaku sudah sangat nyaman bekerja di hotel tersebut.
Dia optimistis Hotel Karwika dapat terus meningkatkan kinerja bisnisnya dengan memperkuat kompetensinya pada jasa MICE, yaitu untuk memfasilitasi kegiatan rapat, gathering atau event sejenis lainnya.
“Kami yakin dapat mengandalkan produk-produk ini dengan mengandalkan suasana hotel yang nyaman dan fasilitas yang menunjang,” ujarnya.
Hotel tersebut selama ini mengandalkan bisnis utamanya dari penyelenggaraan event meeting maupun training. Selain Pemandangan alam, fasilitas lain yang disediakan hotel juga menunjang kegiatan semacam itu, seperti Kolam Renang, Taman Bermain dan Restoran.
Karena itu, dia berharap ke depan kegiatan rapat oleh instansi pemerintahan dapat terus meningkat dan kembali pulih sebagaimana sebelum adanya kebijakan pengetatan anggaran penyelenggaraan kegiatan di hotel. (Drp)