hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kampung Nila Slilir, Gebrakan Anak muda di Malang

MALANG—Apa yang pernah dikatakan founding father Bung Karno bahwa anak muda bisa mengguncangkan dunia atau menjadi agen perubahan, kembali terbukti.  Pada akhir Februari 2020 ketika pandemi Covid-19 sekelompok anak muda dan stakeholder di Kelurahaan Bakalan Krajan, Kecamatan Sukun,  Kota Malang Jawa Timur  memutuskan untuk membuat gerakaan swadaya masyarakat.

Menurut Tuy Juniarto Putro Utomo, salah seorang pemuda kampung tersebut mereka awalnya bergerak mengambangan  sistem budi daya intensif bioflok.

“Kami membentuk Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan) “Krajan Slilir Sumilir” yang pada akhirnya menjadi tiang berdirinya Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kampung Nila Slilir,” tutur Tuy kepada Peluang, Jumat (11/6/21).

Gerakan ini mendapatkan banyak apreaiasi. Sebab swadaya masyarakat adalah kunci memulai sebuah ide start up. Banyak lingkup masyarakat yang hanya menunggu bantuan dari instansi terkait. Mereka baru bergerak setelah ada bantuan dari pihak ketiga. Menunggu dan menunggu. Ibarat orang mancing, hanya menunggu dapat ikan. 

Mereka didukung penuh Lurah setempat Johan Fuaddy  dan menggagas apa yang disebut Si Ikan Nila (sentra Intensif Budi Daya Nila Bioflok). Terobosan ini membuat Pokdakan ini berada dalam posisi tiga besar se-Kota Malang untuk Kompetisi Inovasi Publik 2021 dari Kemenpan RB dan hingga saat ini bersaing di tingkat nasional.

Menurut Tuy lagi saat ini Kampung Nila Slilir sudah mengelola 37 titik kolam dengan jumlah 53 kolam yang tersebar di lahan-lahan warga. Pria kelahiran Tulungagung 1 Juni 1990 mengungkapkan total hasil panen selama enam bulan terakhir menembus satu ton di berapa kolam dan panen parsial dilakukan bertahap, setiap kali angkat rata-rata seratus kilogram.

“Untuk sekali angkat kami mendapat omzet antara Rp1,5 juta hingga Rp6 juta,” ujar alumni Universitas Brawijaya ini.

Ke depan, menurut Bendahara Pokdakan ini pihaknya akan lebih meningkatkan SDM pembudidaya untuk memahami sistem bioflok dengan mengadakan forum NGOPI (Ngobrol Perkara Ikan).

“Kami akan menambah jumlah, titik kolam dan pembudidayanya. Dengan harapan lebih membuka peluang usaha yang berbasis masyarakat melalui jalur perikanan,” pungkas Tuy (Irvan).

pasang iklan di sini