Kambara Ingatkan Kopsyah BMI Maju karena SOP dan Etika Dijalankan

Dirut Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara/dok.BMI

Peluangnews, Purwakarta – Etika kerja dan bekerja sesuai SOP menjadi tolak ukur kemajuan Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI). Termasuk untuk staf lapang Kopsyah BMI.

“Bekerja di Kopsyah BMI lebih dari sekedar bekerja, kita membangun ekonomi syariah. Harus lah menjadi orang yang memiliki manfaat bagi orang lain, khoirunnas anfauhum linnas,” tegas Kambara, sapaan Direktur Utama Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara dalam Diklat Staf Lapang Sesi V di Hotel Prime Plaza, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (13/10/2023).

Acara dibuka oleh Kabid Kelembagaan Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Daniar Ahmad Nurdianto disaksikan oleh para pengurus dan pengawas Kopsyah BMI.

Praktisi Koperasi Nasional itu juga mewanti-wanti agar para staf lapang berpikir sukses. Orang sukses, ungkap Kambara, adalah orang yang memikirkan pekerjaan sendiri dan berfikir ke depan. Sedangkan orang gagal adalah mereka yang membicarakan pekerjaan orang lain dan urusan masa lalu. Oleh karenanya, staf lapang diminta fokus mengurus Rembug Pusat-nya sesuai SOP.

Ia mengatakan, sosok yang menduduki jabatan pengurus Kopsyah BMI saat ini juga seorang staf lapang 20 tahun silam. “Kalau manajer cabangnya atau asisten manajernya telat kalian wajib tegur mereka. Jadi bekerjalah sesuai SOP, berdiri di atas kebenaran, jangan takut. Tidak ada hal-hal istimewa (privilege) di Kopsyah BMI semua sesuai SOP dan SOM-nya dan baku saku pegawai Kopsyah BMI,” ungkapnya.

Kambara mengatakan, rezeki yang baik dan disukai Allah ialah rezeki yang didapat dengan cara yang halal dan amanah, kemudian dipergunakan untuk hal baik juga. Selain halal rezeki juga harus berkah. Berkahnya itu untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

”Jadi kalau mau rezekinya mau berkah lakukan pekerjannya dengan baik, jujur dan benar. Jadi kalau kawan-kawan ada yang baru kehilangan sesuatu, bisa jadi karena ada metode kerja kita yang tidak amanah. Di suruh ke lapangan, malah ngopi di lapangan, itu kan nggak amanah,” paparnya.

Kambara kembali mengingatkan kepada para staf lapang tujuh ajaran ekonomi syariah Kopsyah BMI yakni keuntungan dunia akhirat, tidak zalim, jujur (amanah), bertanggung jawab, peduli orang lain, bersyukur dan qanaah (selalu merasa cukup).

“Kalau kita Qanaah, tidak ada korupsi karena sudah merasa cukup atas apa yang diberikan Allah SWT. Jadi teman-teman hiduplah sesuai penghasilannya. Gaji staf lapang jangan bergaya kayak asisten manajer,” paparnya.

Kambara juga mengingatkan bahaya judi online yang kian merajalela saat ini. Judi bukan saja membuat orang tidak bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan, melainkan juga merusak hidupnya. Judi bukan menambah orang semakin sejahtera, malah sebaliknya siapapun yang terlibat perjudian akan mengalami kerugian material yang sangat luar biasa. Juga mengalami kerugian non material berupa kerusakan cara berpikir karena cara berpikirnya sudah tidak lurus lagi hingga melakukan pencurian dan penggelapan.

“Kalau judi bikin orang kaya, Kang Daniar nggak capek-capek jadi doktor, tidak ada hotel ini. Jadi jauhkan judi online karena akan merusak diri kita,keluarga kita dan tempat kita bekerja,” paparnya.

”Padahal di BMI, semua karyawannya bisa menjadi agen dari produk Koperasi Jasa BMI dan Koperasi Konsumen BMI. Seperti di Tour & Travel, setiap yang membawa satu orang jamaah umroh mendapatkan Rp1 juta sebagai fee, kemudian di Kopmen ada fee dalam penjualan handphone dan sepeda listrik. Gunakan kesempaan itu semua, jangan cari rezeki dengan cara tidak halal dan instan,” lanjutnya.

Kambara menjelaskan bekerja di Kopsyah BMI lebih dari sekedar bekerja. Melalui Model BMI Syariah merupakan modifikasi dengan lima instrumen pelayanan model BMI Syariah melalui sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi. Dan 5 pilar berupa pilar ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual.

”Kerja di BMI bukan sekedar kerja saja, Kita mendorong kesejahteraan ekonomi anggota, kita juga mendorong anak-anak anggota memperoleh pendidikan yang baik minimal lulus SMA atau SMK. Kopsyah BMI mendorong agar anggota memiliki akses air bersih dan sanitasi yang sehat dan kesehatan anak-anaknya terjaga agar tidak stunting (kurang gizi) dan kita harus memiliki jiwa sosial yang tinggi dan spiritual agar kita tahu bahwa semua rezeki ini dari Allah SWT,” tandasnya.

Sementara Kabid Kelembagaan Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Daniar Ahmad Nurdianto, mengapresiasi arahan Kambara sebagai bekal ‘Etika Moral’ para staf lapang dalam bekerja.

”Pendidikan ini sangat penting untuk membangun staf lapang yang tangguh di lapangan dan memilliki moral dan sikap yang baik,” jelasnya. (Aji)

Exit mobile version