Jakarta (Peluang) : Kemitraan itu bertujuan untuk menguatkan pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, melalui gerakan kemitraan inklusif untuk UMKM naik kelas, pihaknya mengajak para stakeholders atau pemangku kebijakan khususnya perusahaan-perusahaan besar untuk berkolaborasi dengan UMKM.
“Kami mengajak semua stakeholders, khususnya perusahaan besar dan pemerintah, dan juga sektor swasta, untuk bersama-sama dengan UMKM kita bergotong-royong menggerakkan kolaborasi demi menguatkan pertumbuhan tulang punggung ekonomi rakyat Indonesia yakni UMKM,” kata Arsjad Rasjid dalam sambutannya pada peluncuran Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas di gedung SMESCO, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Menurut Arsjad, dengan jumlahnya yang mencapai 64,2 juta, tentunya UMKM memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan juga ekonomi Indonesia.
Saat ini, kata Arsjad, dunia dihadapi dengan gejolak ekonomi global yang utamanya dipicu perang Ukraina dan Rusia. Kondisi ini tentunya menyebabkan inflasi dan krisis rantai pasok, krisis pangan dan energi.
“Ekonomi dunia diperkirakan akan turun menjadi 2,9 persen dari 5,7 persen pada tahun ini,” ujar Arsjad.
Keadaan itu, lanjut Arsjad, berpotensi menurunkan permintaan dan omzet perusahaan. Tantangan itu sangat berdampak pada kelangsungan dunia usaha terutama pada UMKM yang masih relatif rentan terhadap gejolak ekonomi.
Maka itu, KADIN pengusaha dan perusahaan besar bersedia untuk mengandeng UMKM sebagai mitranya.
Saat ini, kata Arsjad, Kadin telah membina kemitraan inklusif dengan sejumlah UMKM. Namun, hal tersebut perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, Kadin melakukan peningkatan dengan membentuk Wiki Wirausaha.
Wiki Wirausaha adalah platform digital yang menghubungkan UMKM ke perusahaan besar sesuai kebutuhannya antara lain pengembangan teknologi, pembiayaan dan akses ekspor. (S1).
