
PeluangNews, Jakarta-Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta menerima kunjungan delegasi Diyarbakir Chamber of Commerce and Industry yang dipimpin oleh Presiden of the Assembly Nevin İl dan Wakil Presiden Erdal Avşar.
Pertemuan ini menjadi bukti semakin eratnya hubungan antara Indonesia dan Turki, sejalan dengan komitmen yang ditegaskan Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan Presiden Prabowo Subianto.
“Apa yang dibangun di tingkat diplomasi kini kami lanjutkan melalui dunia usaha dengan semangat membuka peluang, memperkuat jejaring, serta menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara,” kata Ketua Umum KADIN DKI Jakarta, Diana Dewi, dalam keterangan resminya di Jakarta, (9/9/2025).
Dalam sambutannya, Diana menyinggung kesamaan antara kedua kota. “Diyarbakir dikenal dengan tembok bersejarah warisan UNESCO sebagai simbol keteguhan masyarakat Anatolia. Sementara itu, Jakarta sejak abad ke-16 melalui Kota Tua dan Pelabuhan Sunda Kelapa telah menjadi gerbang perdagangan dunia,” ujarnya.
“Jika Diyarbakir disebut Kota Peradaban, maka Jakarta adalah jantung ekonomi Indonesia. Dua gelar ini sama-sama menegaskan peran penting kita yaitu menjaga warisan sekaligus membuka jalan menuju masa depan,” tambah Diana.
Diana menjelaskan bahwa pertemuan ini membahas tiga peluang utama kerja sama yang bisa segera dijalankan. “Pertama, pariwisata budaya dan kreatif berupa kolaborasi antara Diyarbakir Express dengan revitalisasi Kota Tua Jakarta sebagai destinasi heritage. Kedua, UMKM, industri kreatif, dan halal, dengan menghubungkan kekuatan tekstil dan kerajinan Diyarbakir dengan ribuan UMKM Jakarta di kuliner halal, busana muslim, dan industri kreatif digital. Ketiga, kerja sama pertanian dan pangan dengan memanfaatkan lahan subur Diyarbakir di tepi Sungai Tigris yang kaya gandum, kapas, dan zaitun, serta Jakarta sebagai pusat distribusi pangan Indonesia,” paparnya.
Diana menegaskan, “MoU yang ditandatangani bukan sekadar lembaran kertas, melainkan sebuah jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan. Dengan semangat kebersamaan, mari kita wujudkan peluang ini menjadi kerja nyata untuk dunia usaha, masyarakat, dan persahabatan Indonesia–Turki yang lebih kuat.”
Sementara itu, Ketua Kadin Turki Provinsi Diyarbakir, Nevin İl, mengungkapkan optimismenya. “Perdagangan antara Turki dan Indonesia terus meningkat sejak tahun 2004. Diyarbakir bisa lebih meningkatkan kerja sama bisnis dan ekonomi dengan KADIN DKI Jakarta,” jelasnya.
Nevin menambahkan, “Beberapa landasan untuk berbisnis antara KADIN DKI dengan KADIN Diyarbakir bisa dimulai sejak pertemuan hari ini dengan melibatkan berbagai perusahaan. Saya meyakini beberapa kesepakatan besar di antara kedua belah pihak bisa dicapai dalam waktu dekat. Harapan kami, pertemuan ini dapat memberikan manfaat positif bagi semua pihak.”
Menurut Nevin, ada tiga sektor utama yang disepakati dalam pertemuan ini. “Sektor itu meliputi pariwisata, perkebunan dan pertanian, serta pertambangan, khususnya tembaga. Kerja sama ini penting karena Indonesia memiliki beberapa nilai tambah, seperti pertumbuhan ekonomi yang sangat baik, serta Sumber Daya Manusia yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia,” ungkapnya.
Nevin juga menilai peluang Indonesia sangat besar. “Saya memprediksi Indonesia sudah menargetkan untuk masuk sebagai ekonomi keempat terbesar dunia pada tahun 2030. Hal ini menjadi kesempatan emas bagi KADIN Turki, khususnya Provinsi Diyarbakir, untuk mempererat kerja sama dengan KADIN DKI Jakarta,” katanya.
“Kami juga membutuhkan pasar baru, dan Indonesia kami nilai sebagai pasar besar. Diyarbakir terbukti pernah melakukan ekspor ke negara tetangga seperti Kuwait, Qatar, dan Saudi Arabia. Kami menilai Jakarta sebagai pasar yang strategis bagi kami,” tutup Nevin İl.