octa vaganza

Kadin Catat PHK Capai 10 Juta Orang

JAKARTA—Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang UMKM Suryani Motik mencatat jumlah tenaga kerja jumlah tenaga kerja yang terkena PHK mencapai 10 juta orang.

Angka ini lebih besar dari laporan resmi, yaitu dua juta orang. Pasalnya UMKM tidak melaporkan angka resmi.

Dia menilai kondisi ekonomi Indonesia berada dalam keadaan genting sebagai imbas pandemi Covid-19.  Pengusaha Tanah Air diperkirakan hanya mampu bertahan 2 bulan ke depan seiring dengan pasokan impor yang tersendat.

“Sudah saatnya pandemi ini jadi pelajaran memperkuat rantai pasok dalam negeri, sehingga ketergantungan terhadap impor dapat berkurang. Alhasil, nafas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin sangat berat,” ujar Suryani, Sabtu (2/5/20)..

Lanjut dia sektor hotel dan restoran memperkerjakan tenaga kerja hingga 15 juta, UMKM ada 61 juta. Sektor-sektor ini yang terdampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Selain itu, sistem pembayaran ikut terdampak karena pasarnya tidak ada. Transaksi elektronik seperti Gopay, OVO, dan LinkAja sudah pasti menurun,” kata Suryani.

Terkendalanya industri penerbangan ikut berdampak pada sektor lainnya, seperti UMKM perikanan yang tidak bisa mengekspor produknya atau mengirim ke daerah lain.

Kondisi berkebalikan saat krisis moneter pada 1998, ketika UMKM mampu menjadi tulang punggung geliat ekonomi.  Saat ini UMKM justru menjadi sektor usaha yang paling terdampak. Selain itu tidak semua UMKM bisa beralih ke daring (online).

“Jadi memang kelihatannya cara berpikirnya semua jalan masing-masing, misal kalau industri UMKM tidak ditolong, kalau industri lainnya seperti perikanan tidak ditolong, lay off akan semakin banyak sekali,” tutup dia.

Exit mobile version