KARAWANG—Kabupaten Karawang melalui PT. Taat Indah Bersinar melakukan ekspor berupa chicken nugget sebanyak 18 Ton akan dikirimkan secara bertahap hingga akhir tahun 2021 ke Bangladesh.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor perdana produk ayam olahan chicken nugget produksi salah satu pabrik pengolahan unggas yang berlokasi di Kabupaten Karawang, Jumat (27/8/21).
Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini mengapresiasi ekspor ini dan mengatakan sejalan dengan komitmennya mendorong industri pengolahan komoditas peternakan untuk meningkatkan nilai tambah produk guna mendongkrak kontribusi sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
“Ini sesuatu yang tentu saja membanggakan kita semua bahwa anak bangsa Indonesia hari ini bisa melakukan upaya-upaya maksimal menumbuhkan ekonomi kita lebih khusus menjangkau kepentingan dan kebutuhan negara-negara lain yang ada di dunia,” uujar Syahrul.
Kementan bertekad mendorong peluang ekspor lebih besar bagi para pelaku usaha peternakan dan kesehatan hewan, baik skala besar, menengah bahkan mikro dan para peternak yang siap ekspor untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Fokusnya mulai dari sisi hulu maupun hilir. Ia berkomitmen mempermudah perizinan ekspor dan memfasilitasi peternak untuk tetap eksis dan meningkatkan skala usaha budidaya ayam.
“Ini juga tentu menjadi solusi dari peternakan ayam kita saat ini yang beternak dalam 50 hari menghasilkan tentu kalau ada industrinya begini tempat potongnya, ini menjadi muaranya,” tambah Mentan.
Kementan mengatakan negara tujuan ekspor harus diperluas, minimal chicken nugget Indonesia menguasai negara-negara tetangga, yakni Papua Nugini, Malaysia, Timor Leste, Singapura, Myanmar dan negara lainnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Taat Indah Bersinar, Tjandra Srimulianingsih suplai bahan baku untuk RPA (Rumah Pemotongan Ayam,- red) dan pabrik pengolahan, didapatkan dari peternakan yang menerapkan good farming practice dan dib awah pengawasan dokter hewan dan sarjana peternakan yang berpengalaman.
Tjandra mengapresiasi pemerintah saat ini khususnya Kementan yang sangat mendukung ekspor produk value added pertanian. Khususnya produk hasil olahan unggas seperti nugget dengan berbagai upaya seperti kemudahan proses ekspor diberikan untuk meningkatkan nilai ekspor komoditi pertanian, untuk pelaku usaha di Indonesia dan meningkatkan nilai ekspor pertanian.
“Dalam kondisi menegangkan seperti saat ini, pihak Kementerian Pertanian bersedia melayani kami dengan melalui online sehingga semua persyaratan ekspor dapat kami selesaikan baik secara teknis maupun secara administratif,” ucap Tjandra.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Nasrullah mengatakan kapasitas produksi daging ayam ras dalam negeri pada 2021 sebesar 3,5 juta ton, sedangkan konsumsi sebesar 3,12 juta ton artinya ada potensi surplus 377 ribu ton daging ayam untuk di ekspor.
“Saat ini baru tercatat ada 9 perusahaan pelaku usaha ekspor unggas di Indonesia, dengan pelepasan ekspor pada hari ini, maka PT. Taat Indah Bersinar menggenapkan menjadi 10 pelaku usaha ekspor produk unggas,” jelasnya.
Berdasarkan data BPS, kinerja ekspor komoditas peternakan periode bulan Januari – Juli 2021 mencapai 192.034 Ton dengan nilai 807.587.385 dollar AS atau setara Rp. 11,7 Trilyun. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 (YoY), Volume ekspor meningkat sebesar 9,72 persen dan Nilai ekspor meningkat sebesar 72,9 persen.