Jakarta (Peluang) : Perusahaan-perusahaan besar harus melakukan pembinaan terhadap warung-warung di sekitarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pengusaha besar dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) harus bersinergi, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Karena saat ini menurut Jokowi, semua negara berada dalam ketidakpastian dampak dari gejolak perekonomian dunia dan geopolitik Rusia-Ukrania.
Namun dalam situasi tersebut, menurutnya, Indonesia masih lebih baik dari negara lainnya. Ini terbukti di kuartal II 2022, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 5,44 persen.
“Saya masih meyakini di kuartal II kita masih bisa tumbuh di atas angka tadi. Kuncinya kita semua harus kompak bersinergi memiliki perasaan yang sama,” kata Jokowi saat meluncurkan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM di Gedung Smesco, Jakarta, Senin (3/9/2022).
Namun demikian menurutnya, tantangan yang dihadapi sangat tidak mudah. Maka itu, Jokowi mengingatkan pentingnya menjaga kekompakan mengatasi situasi sulit ini.
“Kita harus kompak, semua bersinergi dan harus memiliki perasaan yang sama karena kita memiliki tantangan yang tidak mudah. Sehingga perlu yang namanya Indonesia incorporated, yang besar, yang menengah, dan kecil, bekerja sama berkolaborasi menyelesaikan persoalan-persoalan secara konkret dan nyata,” kata Jokowi.
Ia meyakini, apabila seluruh kalangan di Indonesia mampu bekerja sama, maka tantangan sulit ini akan lebih mudah dihadapi. Indonesia pernah melakukan hal tersebut di saat menghadapi pandemi Covid-19 yang saat ini mulai dapat dirasakan hasilnya.
“Jakarta, kabupaten, kota sampai ke desa semua kita harus bekerja sama. Seperti saat kita menyelesaikan pandemi, semuanya saya lihat bekerja sama, pemerintah, swasta dari pusat sampai desa. Alhamdulillah kita selesaikan, ini juga sama harus kompak betul untuk wujudkan UMKM naik kelas,” ungkap Jokowi.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan agar jangan sampai ada perusahaan besar di satu daerah mendirikan pabrik yang kelihatan tinggi dan besar namun lingkungan di sekitarnya miskin dan kumuh.
“Hati-hati, bina lingkungan, tapi kalau warung-warung di sekitar pabrik kumuh. Harus ada pembinaan terhadap warung itu, sehingga penataan barangnya baik, ‘packaging’ dari produk-produk yang ada juga didampingi, ini yang kita harapkan,” katanya.
Jokowi mencontohkan pendampingan petani jagung di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tadinya impor jagung Indonesia adalah 3,5 juta ton per tahun, tapi dalam 7 tahun berturut-turut makin menurun. Tapi kemudian meningkat hingga 800 ribu ton per tahun karena petani jagung mendapat pendampingan.
“Biasanya 1 hektare 4 ton sekarang 1 hektare bisa 8 ton. Ongkos produksi paling banyak Rp1.800-1.900. Jualnya bisa Rp3.800 per kilogram, itu untung sudah 100 persen,” urainya.
Keuntungan itu sebutnya, jangan hanya di jagung saja harus ada komoditas lainya didampingi dengan pola yang sama. “Kalau jagung bisa mestinya padi, singkong, porang, kopi dan lainnya juga bisa,” tambahnya.
Pemerintah, lanjut Jokowi, tidak mungkin melakukan pendampingan kepada semua UMKM maupun petani.
“Itu yang bisa dan cepat melakukan pendampingan adalah gerakan kemitraan seperti hari kita luncurkan,” ucap Jokowi.
Karena itu, Jokowi berharap melalui gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas ini, dapat menjadi salah satu langkah kerjasama antar sesama anak bangsa. Sehingga Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan yang muncul di masa depan.
Jokowi mengatakan, dalam hal produksi madu misalnya yang dalam acara ini terlihat kemasan sudah bagus.
“Ada tadi madu, biasanya dimasukkan botol di pasar-pasar, tapi dengan ‘packaging’ yang bagus, ‘branding’ nama baik, pasti harga 2-3 kali lipat. Marketnya kalau bisa jangan hanya pasar lokal, domestik, tapi bisa dibawa untuk pasar ekspor. Ini yang kita harapkan,” ujarnya.
Apalagi, menurut Jokowi, akan banyak pabrik otomotif yang berdiri di Indonesia. Maka itu, ia meminta perusahaan tersebut juga berkolaborasi memajukan UMKM Indonesia.
“Saya sudah sampaikan, harus bermitra dengan UKM-UKM industri, entah bikin knalpot, spionnya, atau interior kursi di dalam, bisa perusahaan besar bermitra dengan UMKM. Artinya, kalau ini bisa berjalan, saya meyakini akan berefek pada kemiskinan ekstrem yang akan bisa tertangani dengan cepat dan baik,” tandas Jokowi. (S1).