Tangerang (Peluang) : Di tengah situasi krisis global, kondisi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara lain.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 29 bulan terakhir ini. Dari data Kementerian Perdagangan (Kemendag) surplus neraca perdagangan dari Januari hingga September 2022 tercatat telah mencapai 39,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Capaian itu, mengalami kenaikan 58,8 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Adapun khusus ekspor nonmigas tercatat sebesar 207,19 miliar US dolar, atau naik 33,1 persen dibanding tahun 2021 lalu.
“Sudah 29 bulan, neraca perdagangan kita terus surplus. Januari-September 2022 mencapai 39,8 milar dolar AS,” kata Jokowi pada pembukaan Trade Expo Indonesia ke-37 di Kabupaten Tangerang, Rabu (19/10/2022).
Di tengah situasi krisis global saat ini, menurut Jokowi, kondisi Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan dengan banyak negara lainnya.
Tercatat jelas dia, pada kuartal kedua, perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,44 persen. “Indonesia termasuk dalam negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi di antara negara G20 dan lainnya,” ujar Jokowi.
Begitu juga dengan angka inflasi. Pada Agustus lalu, angka infasi tercatat sebesar 4,6 persen. Sedangkan pada kuartal kedua sebesar 4,9 persen dan setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), inflasi kembali meningkat menjadi 5,9 persen.
Kendati demikian, Jokowi menyebut angka inflasi tersebut masih bisa dikendalikan oleh pemerintah.
“Nanti bisa dibandingkan inflasi dan pertumbuhan growth kita dibandingkan dengan negara-negara lain,” ujarnya.
Dengan kondisi perekonomian yang masih baik, Jokowi mengajak semua pihak agar tetap optimistis melihat masa depan. Meskipun banyak lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sangat sulit dan kondisi pada tahun 2023 akan gelap, namun Jokowi optimistis Indonesia masih bisa lebih baik.
“Tetapi memang harus waspada, hati-hati. Karena badainya itu sulit dihitung, diprediksi, dan dikalkulasi. Akan menyebar sampai ke mana, imbasnya ke kita seperti apa,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, Managing Director IMF Kristalina Georgieva juga menyampaikan bahwa Indonesia menjadi titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia. Dengan kondisi ini, Jokowi berharap kepercayaan global terhadap Indonesia akan semakin baik kedepannya.