Jakarta (Peluang) : Peta jalan menjadi lokomotif untuk meningkatkan pergerakkan ekonomi dalam negeri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang dengan rencana Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang akan merumuskan peta jalan (road map) menuju Indonesia emas 2045.
Jokowi pun mendorong agar Kadin Indonesia segera merumuskan peta jalan tersebut. Apalagi saat ini menurut Jokowi, Indonesia memperoleh kepercayaan sekaligus berada pada puncak kepemimpinan global, utamanya di sisi ekonomi.
“Trust-nya itu kita baru saja dapat, ini jangan dilewatkan. Saya senang kalau Kadin merumuskan road map SDM, industri tekstil, logam, semua ada peta jalannya, sehingga jelas menuju ke mana, visi kita ke mana,” kata Jokowi dalam sambutannya di acara Rapimnas Kadin 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Ditegaskan Jokowi, peta jalan yang terencana dapat membantu Indonesia meningkatkan pergerakkan ekonomi dalam negeri di masa mendatang.
“Peta jalan ini lokomotif besar yang bisa menarik pengusaha daerah, usaha mikro kecil menengah (UMKM, dan yang paling penting menciptakan nilai tambah dalam negeri. Seperti hilirisasi nikel yang menghasilkan nilai tambah berlipat,” ungkap Jokowi.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan mengenai nikel lebih lanjut. Yakni, yang dulunya ekspor mentah nikel hanya US$ 1,1 miliar atau kira-kira Rp 18 triliun.
“Sekarang sudah lebih dari Rp 320-an triliun. 18 kali lipat, itu hanya urusan dari nikel mentah ke stainless steel. Belum jadi EV battery mobil atau pesawat, industrinya di sini. Saya nggak tahu, berpuluh kali lipat itu nilainya nanti,” jelas Jokowi.
Pada kesempatan ini, Jokowi juga mengajak Kadin Indonesia untuk membangun optimisme di tengah ketidakpastian perekonomian global.
Jokowi juga menjelaskan sejumlah indikator perekonomian yang menjadikan Indonesia sebagai titik terang di tengah kesuraman ekonomi global, sebagaimana disampaikan oleh Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva.
Mantan wali kota Solo ini menyebutkan, inflasi Indonesia terjaga pada level 5,7 persen. Sementara rata-rata inflasi dunia mencapai 10-12 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menunjukkan tren positif dan mampu tumbuh 5,72 persen pada kuartal III-2022. Angka ini berada di atas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,2 persen pada tahun 2022.
Begitu pula dengan Purchasing Manager Index Indonesia terjaga di level 51,8 di saat rata-rata negara lain ada di bawah 50. Neraca perdagangan juga surplus 30 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
“Kenapa kita tidak optimis? Kalau angka-angkanya menunjukkan seperti ini? Harus optimistis. Jangan sampai ada yang menyampaikan pesimisme,” tandas Jokowi
