Jangan kebanyakan rencana dan analisis. Rencana adalah bencana dan analisis lebih menghasilkan hal-hal negatif. Sungguh ide yang paradoks. Tapi Bob Sadino unjuk bukti tentang ‘kegilaannya’.
BANYAK pemikiran pria eksentrik yang sukses ini tergolong unik. Melawan arus. Out of the box. Terdengar nyeleneh, bahkan cenderung sulit diterima akal sehat umum. Ia dikenal ketika bisnis telur ayam negeri booming di Indonesia. Bob Sadino memiliki beberapa bisnis, di antaranya bisnis bahan pangan olahan, bisnis sayur dengan sistem hidroponik, bisnis biro perjalanan wisata, supermarket.
Sukses bisnis Bob (1933-2015) tentu tidak terjadi begitu saja. Ia pernah terpuruk. Ia jatuh dan bangkit lagi. Itulah kata kuncinya. Menurut Bob, pemikiran linearnya selama inilah yang membuatnya bangkit dari keterpurukan.
1. Jangan banyak rencana, karena rencana adalah bencana
Pemikiran semacam ini jelas ekstrem. Menurut Bob, perencanaan yang matang justru bisa mengakibatkan bencana. Dalam bukunya, “Mereka Bilang Saya Gila”, ia menyebut: rencana hanya berlaku bagi seseorang yang belajar ilmu manajemen. “Dalam dunia usaha, tidak ada yang seperti itu. Sebuah usaha tidak mungkin bisa lurus persis seperti yang direncanakan”. Sukses Bob di bisnis peternakan ayam, katanya, bukan karena direncanakan.
- Carilah kegagalan dan kerugian
Di dalam buku lainnya, Belajar Goblok dari Bob Sadino, ia menyebut kebanyakan pengusaha berpikir linear: kalau mau usaha berarti harus untung agar berhasil. Faktanya, saat menjalankan usaha, seringkali pengusaha justru mengalami kerugian dan kegagalan. Bagi Bob, keberhasilan dalam bisnis adalah sebuah titik puncak dari sekian kegagalan.
- Jangan kebanyakan analisis
Hampir sama dengan “rencana”, seseorang tidak perlu melakukan banyak analisis jika mau sukses. Alasannya, seringkali orang yang melakukan analisis justru membawanya fokus pada hal-hal negatif. Analisis membuat seseorang berpikir tentang hal buruk yang bisa terjadi pada sebuah bisnis. Ia akan jadi sulit melangkah.
- Orang bodoh jadi bos
Kutipan masyhur Bob Sadino yang nyentrik ini, “Setinggi apa pun pangkat yang dimiliki, anda tetap seorang pegawai. Sekecil apa pun usaha yang anda punya, anda adalah bossnya.” Orang yang dianggap bodoh memang harus membuat usaha sendiri, karena ia selalu ditolak oleh berbagai macam pekerjaan. Namun, untuk mengembangkan usahanya, orang yang dianggap bodoh tadi membutuhkan orang pintar untuk membantunya. Hal ini sangat sesuai dengan yang terjadi pada diri Jack Ma. Berkali-kali ditolak di dunia kerja karena dianggap tidak kompeten. Pada akhirnya, ia sukses menjadi pengusaha dengan membangun Alibaba.com.
- Menjadi peka berkat jalanan
Selama bertahun-tahun “hidup di jalanan”, Bob melihat berbagai hal yang berhubungan dengan dunia wirausaha. Ia pun menjadi pribadi yang lebih peka dalam melihat berbagai peluang usaha. Riwayat pendidikan bukanlah sesuatu yang layak diagungkan. Pribadi yang pintar, katanya, cenderung hanya banyak bicara tanpa bisa melaksanakan ucapannya. Khususnya dalam dunia wirausaha.
Bob Sadino dengan ‘identitas’ yang sangat enggan menggunakan jas apalagi disertai dasi—menggunting baju panjang secara asal-asalan hingga jadi baju lengan pendek dan bercelana pendek ke mana-mana—akan terus dikenang. Bukan hanya lantaran suksesnya membangun bisnis, melainkan karena pemikiran-pemikiran out of the box-nya yang inspiratif.●(Nay)