MAKASSAR—Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) awalnya dambaan alumni Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudin Makassar ini. Namun perjalanan hidup membuat John Diplomasi berkarir di Koperasi Simpan Pinjam Balo’ Toraja (KSP Balo’ta) pada 1986.
“Jujur awalnya melalui PNS, tetapi kemudian saya berpikir ada peluang berkarir koperasi. Saya masuk dari bawah, mulai jadi pesuruh. Saya buktikan dengan koperasi orang bisa hidup,” ujar pria kelahiran 1958 yang kini menjadi Ketua KSP Balo’ta di sela acara akad penandatangan dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) kepada KSP Balo’ta di Makassar, Selasa (24/9/19).
John mengaku punya keinginan memberdayakan sesama manusia. Ternyata keinginan itu justru terwujud ketika dia berada di koperasi. Ketika dia menjadi anggota KSP Balo’ta jumlah anggotanya hanya tiga ribuan. Kini koperasi yang sudah berdiri sejak 1941 sudah mempunyai 32 ribu anggota dan 44 cabang.
“KSP Balo’ta sudah berdiri sebelum kemerdekaan hingga koperasi yang bersejarah. Ayah saya juga ikut. Ada anggota yang sudah tiga generasi. Yang membuat saya bangga di koperasi ini, ialah sepanjang sejarah tak pernah telat melakukan RAT,” ungkap John kepada Peluang.
Menurut John, koperasi yang dipimpinnya sejak 2012 ini memiliki aset sebesar di atas Rp600 miliar. Selain itu sebanyak 40% dari 32 ribu karyawannya adalah petani, industri rumah tangga dan wirausaha.
Ketika ditanya apa resep koperasi ini hingga bisa mendapatkan pinjaman sampai ketiga kalinya? “Untuk memberikan pinjaman analisa kredit harus matang. Walau untuk itu ada keputusan pengurus dianggap tidak bija. Padahal itu untuk kepentingan bersama, karena kekuatan koperasi adalah azaz kekeluargaan,” papar dia.
John membuktikannya, KSP Balo’ta mampu memberikan sejumlah dana sosial kalau anggotanya tertimpa musibah hingga dana pensiun bagi karyawannya. Bahkan gaji dan tunjangan karyawan tak jauh dengan PNS (Irvan Sjafari).