Jembatan Kaca Bukit Manik Resmi Dibuka, Koperasi BMI Group Ukir Sejarah Baru di Bogor

Jembatan Kaca Bukit Manik Indonesia Resmi Dibuka, Simbol Baru Wisata dan Kekuatan Koperasi
Jembatan Kaca Bukit Manik Indonesia di desa Pamijahan, Kabupaten Bogor hari ini, Kamis (15/5/2025) resmi dibuka/Dok.humas

Peluang News, Bogor – Jembatan Kaca Bukit Manik Indonesia di desa Pamijahan, Kabupaten Bogor hari ini, Kamis (15/5/2025) resmi dibuka. Ikon wisata terbaru ini merupakan buah kolaborasi apik antara Koperasi BMI Group dan potensi alam serta masyarakat lokal Pamijahan.

Acara peresmian yang berlangsung di tengah sejuk dan kabutnya Bukit Manik Kampung Lokapurna ini dihadiri lebih dari seratus pengunjung. Tampak hadir Presiden Direktur Koperasi BMI Group, Kamaruddin Batubara atau yang akrab disapa Kambara, jajaran pengurus dan pengawas koperasi, tokoh-tokoh masyarakat, serta sejumlah tamu undangan penting.

Prosesi peresmian diawali dengan lantunan doa dan dilanjutkan dengan pemotongan pita yang disambut tepuk tangan meriah. Momen berharga ini kemudian diabadikan dengan sesi foto bersama di atas jembatan kaca sepanjang 48 meter yang membentang megah di atas lanskap Bukit Manik.

Dalam sambutannya, Kambara menyampaikan bahwa kehadiran jembatan kaca ini memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar objek wisata. Ia menekankan bahwa jembatan ini adalah simbol harapan baru dan representasi semangat pembangunan ekonomi kerakyatan yang digerakkan oleh kekuatan koperasi.

“Hari ini, kita tidak hanya meresmikan sebuah jembatan kaca. Kita meresmikan harapan baru, bahwa pariwisata dapat menjadi jalan menuju kesejahteraan bagi anggota koperasi dan masyarakat di sekitar Pamijahan. Ini adalah wujud pembangunan inklusif yang adil dan bermakna,” ujar Kambara.

Sebelumnya, kawasan seluas kurang lebih 3 hektare ini telah diresmikan sebagai kawasan wisata oleh Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi pada 15 Januari 2025. Pengembangan kawasan ini diinisiasi sebagai upaya menghadirkan destinasi wisata berbasis komunitas yang mengutamakan peningkatan ekonomi masyarakat.

Kambara juga menyampaikan visinya agar Kampung Lokapurna mampu menghasilkan produk-produk lokal unggulan yang dapat bersaing di pasar wisata nasional. Ia mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat untuk belajar dari keberhasilan destinasi wisata ternama seperti Borobudur, Lombok, dan Bali dalam mengembangkan oleh-oleh dan produk kreatif tanpa gentar menghadapi persaingan.

“Rezeki itu sudah diatur oleh Allah SWT. Kewajiban kita adalah berusaha dan tidak takut untuk bermimpi besar. Koperasi BMI siap memberikan dukungan kepada masyarakat dan koperasi desa dalam mengembangkan UMKM lokal,” tegasnya.

Sejumlah tokoh masyarakat setempat seperti H. Daden, H. Ishak, Ki Darul, Ketua RT Anoy, Ketua Koperasi Khalipa Saptaji, serta perwakilan dari Majalah Peluang turut memeriahkan acara peresmian ini.

Usai seremoni, para pengunjung berkesempatan untuk menjajal langsung sensasi berjalan di atas jembatan kaca yang kokoh. Jembatan ini dibangun dengan standar keamanan tinggi, menggunakan dua lapis kaca khusus dengan total ketebalan 24 mm dan memiliki kapasitas maksimal 15 orang per sesi. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai produk unggulan dari anggota Koperasi BMI, mulai dari kopi lokal, makanan khas, hingga beragam kerajinan tangan.

Dok.Humas

Sebagai daya tarik tambahan, jam operasional Jembatan Kaca Bukit Manik diperpanjang hingga pukul 19.30 WIB. Hal ini memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan senja yang memukau dari ketinggian jembatan, dengan panorama langit Pamijahan yang indah menjadi penutup yang berkesan di hari peresmian ini.

Acara peresmian ditutup dengan harapan dan komitmen bersama untuk menjadikan Bukit Manik Indonesia tidak hanya sebagai destinasi wisata unggulan, tetapi juga sebagai simbol kemajuan ekonomi berbasis desa yang tumbuh kuat melalui sinergi koperasi demi kesejahteraan para anggotanya. (Aji)

Exit mobile version