Bisnis distribusi bahan kimia milik Eni Herlina termasuk yang kebal pandemi COVID-19. Usahanya semakin kinclong karena menjual produk berkualitas dengan layanan prima dan harga kompetitif.
Intuisi bisnis Eni Herlina patut diacungi jempol. Saat banyak orang menghindari bahan kimia karena dianggap berbahaya, ia justru melihat hal yang berbeda. Menurutnya, bahan kimia justru memiliki potensi bisnis yang besar karena setiap orang pasti membutuhkan.
“Tanpa disadari, sebenarnya dari bangun tidur sampai tidur kembali kita selalu bersentuhan dengan bahan kimia seperti pasta gigi, sabun, kosmetik dan lainnya. Artinya akan selalu dibutuhkan setiap waktu dan oleh setiap orang,” ujar Eni.
Bertolak dari asumsi yang sederhana itu, pada 1995, perempuan kelahiran Pemangkat Kalimantan Barat ini mendirikan PT Graha Jaya Pratama Kinerja, perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan kimia untuk beragam jenis dan keperluan industri. Perusahaan yang berlokasi di kawasan Cengkareng Jakarta Barat ini memasok bahan kimia untuk aneka industri antara lain pertambangan, food and beverage, kosmetik, sepatu dan sandal, semen, hingga farmasi.
Eni mengakui, pada awalnya ia kurang memahami seluk beluk industri bahan kimia secara mendetail. Maklum, ia bukan lulusan ilmu kimia atau sejenisnya, namun berlatar belakang bidang ekonomi. Meski demikian, ibu dua anak itu pantang menyerah. Ibarat kata pepatah, sekali layar terkembang pantang surut ke belakang.
Seperti disarankan banyak pakar pemasaran, bahwa langkah pertama untuk bisa berhasil dalam bisnis adalah mengetahui produk yang dijual. Eni pun terus mengasah wawasannya tentang bahan kimia baik melalui kursus maupun bertanya pada ahlinya.
Kegigihannya untuk terus belajar tanpa kendor berbuah manis. Perlahan namun pasti, perusahaan yang didirikan dengan modal sendiri kurang dari Rp3 juta itu semakin berkibar. Menurut Eni, kualitas produk dan layanan serta harga yang kompetitif merupakan keunggulan yang dimiliki. “Kami senantiasa mengutamakan kualitas produk dan layanan agar konsumen merasa puas,” ungkapnya.
PT Graha Jaya Pratama Kinerja juga tidak hanya jago kandang dengan memasarkan produk di pasar domestik saja tetapi merambah hingga ke luar negeri. Ini menandakan kualitas produknya bukan kaleng-kaleng.
Seperti diketahui, bukan hal mudah untuk memasarkan bahan kimia di pasar global. Selain persaingan harga dengan kompetitor dari negara lain, eksportir juga harus mengantongi izin dan sertifikasi tertentu seperti produk ramah lingkungan.
Sementara untuk pasokan bahan kimia, perusahaan ini telah menjalin hubungan baik dengan produsen dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Malaysia, dan China. Dengan relasi bisnis yang tetap terjaga, suplai barang pun selalu lancar jaya.
Agar usahanya tumbuh berkelanjutan, Eni yang juga merupakan Ketua Komite Perdagangan Dalam Negeri Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta ini punya resep khusus. Ia terus mengembangkan inovasi dan kreativitas. Bisnis distribusi bahan kimia, kata Eni, tak ubahnya seperti kuliner atau fesyen yang dinamis. Konsumen akan memburu resep baru ataupun model kekinian yang sedang tren. “Tim kami terus mengembangkan inovasi produk untuk mengikuti perkembangan di industri,” tuturnya.
Berbagai inovasi dan kreativitas yang dilakukan mendapat respons positif dari pasar. Ini terlihat dari angka penjualan yang bertumbuh meski dalam situasi pandemi Covid-19. Ambil contoh aneka produk home care dan hand sanitizer yang menjadi primadona.
Kondisi perekonomian yang mulai pulih juga merupakan kabar baik bagi industri, termasuk distribusi bahan kimia. Dengan aneka industri yang menggeliat, permintaan bahan kimia pun ikut terkerek. Sebab, setiap industri pasti memerlukannya baik sebagai bahan baku maupun pendukung.
Dalam menjual produk bahan kimia, kata Eni, tidak bisa mengatakan bahwa It’s the Best in the World (kimia kita no 1 di dunia). Tapi perlu uji coba dan bukan saja soal harga yang murah atau pun mahal, melainkan fungsi aplikasi kimia tersebut pada suatu akhir produk jadi yang dihasilkan.
Sebagai salah satu pelaku usaha distributor bahan kimia, Eni berharap kondisi ekonomi semakin kondusif sehingga seluruh sektor bisnis bisa pulih seperti semula. Hal ini memerlukan dukungan dan kerja sama dari seluruh pihak baik pemerintah, pengusaha, maupun masyarakat.
Selama 26 tahun menekuni bisnis distribusi bahan kimia, Eni mengakui banyak pengalaman yang dirasakannya. Selain memperoleh keuntungan material, ia pun mengaku bahagia bisa memberi pekerjaan untuk ratusan orang pegawainya. “Menjadi pengusaha berarti ikut membuka lapangan pekerjaan,” ungkap Eni.
Selain bisa meningkatkan penyerapan tenaga kerja, distributor bahan kimia juga menopang pertumbuhan aneka industri. Sebab, hampir setiap industri membutuhkannya. Bidang usaha ini juga turut mendorong pemulihan ekonomi yang kini sedang berlangsung.
Rajin Sedekah
Sejalan dengan usahanya yang terus berkembang, ia tidak melupakan kebiasaannya sejak mulai membangun bisnis. Ya, Eni rajin memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, Baginya, jika tidak bersedekah terasa berutang. Kebiasaan baik ini akan terus dilakukannya sepanjang hayat masih dikandung badan.
Dari sekian banyak momen yang telah dilalui, ada peristiwa unik yang dikenangnya. Saat foto bersama klien, ia merupakan satu-satunya perempuan dalam foto tersebut. Maklum, pelaku usaha distributor bahan kimia masih didominasi kaum Adam. Eni mungkin termasuk satu dari sedikit perempuan di Tanah Air yang berani melawan arus maskulinitas di industri tersebut.
Pada sisi lain, persaingan usaha semakin tajam karena kompetitor tambah banyak. Meski demikian, Eni mengaku tidak khawatir dengan hal tersebut. Sebab, selain lebih berpengalaman dan telah memiliki relasi yang baik dengan pelanggan, kualitas produknya juga terpercaya. “Setiap bisnis pasti ada persaingan, namun kami meyakini punya diferensiasi dan keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki kompetitor,” ungkapnya.
Usahanya yang semakin laris manis, kata Eni, juga tidak lepas dari dukungan keluarga. Suami dan anak-anaknya yang tercinta selalu memberi semangat agar bisnisnya semakin berkembang. Hal itu ibarat vitamin yang sangat bermanfaat bagi perjalanan bisnisnya. Oleh karena itu, meski disibukan dengan urusan bisnis, ia tetap meluangkan waktu untuk keluarga. Hasilnya, kehangatan dalam keluarga tetap terjaga dan bisnis tetap moncer.
Ke depan, Eni akan terus mengembangkan kreativitas agar bisa tetap eksis. Untuk itu, ia memperkuat semua lini bisnisnya mulai dari tim produksi, riset sampai pemasaran. Sejalan dengan brand yang semakin dikenal, permintaan pelanggan pun akan tambah beragam.
Eni merasa bersyukur atas semua pencapaian yang diraihnya. Ia percaya pada sebuah ungkapan bahwa usaha tidak akan membohongi hasil. Kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas yang telah dilakukan mengantarkanya pada tangga kesuksesan.
Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran usaha. “Terima kasih kepada seluruh pelanggan, mitra bisnis dan karyawan yang telah ikut andil membesarkan usaha ini, semoga kerja sama yang baik ini terus berlanjut,” pungkasnya.
Menurut Eni, kesuksesan suatu bisnis bukan saja dari modal uang, tapi kejujuran memberikan penjelasan baik kelebihan dan kekurangan pada suatu produk kimia. Selain itu, pengiriman yang tepat waktu dan selalu berusaha mencari kimia yang go green.
Keberhasilan Eni dalam mengembangkan usaha menambah panjang deretan orang-orang sukses yang mampu mengubah tantangan menjadi peluang. Negeri ini membutuhkan Eni-Eni lain yang memberi inspirasi bahwa dimana ada kemauan disitu ada jalan. (Kur)