
Peluang News, Jakarta – Jelang purna tugas yang akan berakhir pada 20 Oktober mendatang, Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Dari informasi yang beredar dan dibenarkan pihak istana, ada tiga menteri yang hendak diganti, mereka adalah;
– Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly (kader PDIP)
– Menteri ESDM, Arifin Tasrif (pejabat karir/non-parpol)
– Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia (kader Golkar)
Selanjutnya mereka akan digantikan oleh;
– Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Atgas (kader Gerindra).
Supratman adalah anggota DPR periode 2019-2024 yang menjabat sebagai Ketua Badan Legislasi DPR. Pada 6 Agustus lalu dia digantikan oleh Wihadi Wiyanto.
Pencopotan terhadap Yasona Laoly disebut-sebut sebagai dampak ikutan dari retaknya hubungan antara Jokowi dengan PDIP yang adalah parpol pengusung dirinya pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
– Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (kader Golkar)
Sejak dua pekan lalu, namanya santer disebut-sebut sebagai calon pengganti Arifin Tasrif yang tidak memiliki kekuatan politik pendukungnya.
– Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani.
Rosan adalah mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Mengingat latar belakangnya di atas, maka pengangkatan Rosan Roeslani sebagai anggota kabinet Jokowi-Ma’ruf menjadi tidak relevan.
Namun bila merujuk konstelasi politik Pilpres 2024 serta relasi antara Jokowi dengan Gibran, maka pengangkatan Rosan Roeslani sebagai menteri -setidaknya untuk tiga bulan ke depan- tentu saja dapat dimaklumi.
Selain mengganti tiga menteri, Presiden Jokowi juga mengangkat tiga pejabat baru di lingkungan pemerintahannya.
Mereka adalah;
1. Taruna Ikrar sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
2. Prof. Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi dengan misi utamanya mengurus program makan siang bergizi gratis yang adalah program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran kelak.
3. Hasan Nasbi, sebagai Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan yang tugas utamanya lebih kurang adalah juru bicara Presiden RI.
Pengumuman pencopotan menteri dan pelantikan para pengganti serta pejabat baru, akan Presiden Jokowi laksanakan pada Senin (19/8/2024) pagi di Istana Negara, Jakarta.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan, perombakan kabinet masih bisa terjadi jika diperlukan.
“Ya kalau diperlukan. Kalau diperlukan (bisa terjadi),” ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Training Center PSSI Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024) sebagaimana dilansir siaran YouTube Kompas TV.
Hal itu disampaikan Presiden pada pekan lalu merespons isu reshuffle yang kembali mengemuka.
“Saya kan sudah ngomong dari dulu, kalau diperlukan. Saya masih punya hak prerogatif,” ucap Jokowi. (Aji)