BANDUNG—Pemerintah Kotamadya Bandung masih memfasilitasi tetap bukanya mal, sekalipun di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, kepadatan pusat perbelanjaan dinilai berpotensi menjadi titik awal munculnya klaster baru permulaan.
Wali Kota Bandung Oded M Danial menuturkan mal tetap beroperasi normal dengan syarat menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Kita juga punya keterbatasan SDM, yang jelas kita tetap malam takbiran itu mal masih tetap berjalan, tapi kita akan berupaya sesuai dengan jumlah SDM yang ada di kita,” ujar Oded M Danial, Senin (10/5/21).
Dikatakannya, sosialisasi agar masyarakat tidak berkerumun akan terus gencar dilakukan oleh aparat Satpol PP yang bertugas di lapangan. Selain itu Pemkot juga menutup sejumlah ruas jalan pada malam takbiran.
“Kerumunan masyarakat memang kerap terjadi di kawasan luar sejumlah Mall, meskipun para pengelola pusat perbelanjaan atau Mall pun telah menerapkan protokol kesehatan (prokes),” Imbuh Oded lagi.
SekretarisDaerah Kota Bandung Emma Sumarna mengungkapkan hal senada, para petugas di lapangan sudah kewalahan menghadapi banyaknya kerumunan masyarakat di kawasan perbelanjaan. Untuk menghindari hal tak diinginkan pihaknya masih belum bisa secara langsung menutup pusat berbelanjaan atau pun langsung membubarkan kerumunan.
Sementara Gubernur DKI JakartaAnies Baswedan menyerukan aktivitas mal, warung makan, kafe, restoran, hingga bioskop di zona merah dan oranye dihentikan sementara pada 12 hingga 16 Mei.
Hal tersebut termaktub dalam diktum keempat Seruan Gubernur DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pengendalian Aktivitas Masyarakat dalam Pencegahan Penyebaran Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) pada Masa Libur Idul Fitri 1442 H/2021 M.
“Para pelaku usaha di luar zona merah dan oranye untuk menerapkan batasan jam operasional paling lama sampai dengan pukul 21.00 WIB serta pembatasan kapasitas hingga 50%,” kata Anies.
