hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Jawet Niang, Hadirkan Kerajinan Anyaman Rotan Kalteng “Kekinian”

PALANGKA RAYA—Dahulu para ibu-ibu Suku Dayak di Kalimantan membuat anyaman rotan untuk kebutuhan dapur hingga pergi ke ladang atau ke hutan. Sekalipun tidak semua orang bisa mengolah rotan jadi anyaman  

Niang, adalah salah seorang pelaku anyaman rotan sejak masih kecil, mewarisi usaha turun-temurun yang dijalankan keluarganya. Perempuan kelahiran Kuala Kapuas, 28 Agustus 1978 ini kemudian memutuskan mendirikan usaha kerajinan, yang memodifikasi rotan dengan bahan lin seperti kulit dan batik agar kerajinan anyaman rotan ini menjadi tidak ketinggalan zaman atau kekinian.

Sarjana PAUD ini mendirikan usaha dengan brand Jawet Niang, artinya anyaman Niang yang dibuat sendiri pada 2015, juga mempunyai misi melestarikan tradisi anyaman rotan dan kearifan lokalnya  dengan modal awal Rp30 juta.   

Usahanya berbasis di Jalan RTA Milono Kilometer,Kompleks Perum Kereng Indah Permai 2, Sabaru, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya juga ingin menciptakan peluang kerja untuk banyak orang, terutama para ibu-ibu.

Produk Jawet Niang untuk tas dijual antara Rp150 ribu untuk tas wanita orginal  hingga Rp650 ribu untuk tas laptop dengan kombinasi bahan kulit sintetis, hingga sepatu rotan Rp700 ribu.  Sebelum pandemi Jawet Niang meraup omzet antara Rp70-80 juta.

“Kami belum bisa ekspor, karena kapasitas produksi belum memungkinkan. Ekspor menuntut kapasitas yang besar dan model yang sama, padahal produk kami adalah handemade,” ujar Niang kepada Peluang, melalui Whatsapp, Selasa (4/5/21).

Seperti usaha lain, Jawet Niang terdampak sebelu pandemi, terutama pada masa awal pandmei. Niang kemudian melakukan inovasi membuat masker rotan dengan bahan kombinasi kain yang dibandrll Rp35 ribu per buah dan tiga Rp100 ribu. 

Hasilnya? Produk ini mendapat sambutan pasar dan terjual ribuan pieces. Adanya produk masker ini bisa menolong usaha ini untuk tetap bertahan.

“Rencana ke depan membuat produk terbaru, sandal hotel kita pasok ke hotel di Palangka Raya berbahan dasar rotan.  Semoga ke depan kita bisa ekspor,” tutup Niang (Irvan).

pasang iklan di sini