Berkoperasi bukan hanya mendapatkan manfaat tetapi juga profit seperti ditunjukkan Kopsyah BMI dalam pengembangan jaringan warung ritel anggota yang didukung teknologi digital. Model bisnis ini menjadi etalase demokrasi ekonomi yang dapat diduplikasi di banyak tempat.
Demokrasi ekonomi di Kopsyah BMI bukan sekadar isapan jempol belaka, tetapi mewujud dalam praktik nyata. Salah satunya melalui program jaringan warung anggota (Jawara) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Anggota yang tergabung dalam Jawara juga turut berkontribusi memperkuat ekosistem usaha berkelanjutan.
Untuk diketahui, Jawara merupakan kegiatan pemberdayaan anggota yang memiliki usaha ritel dengan menerapkan transaksi digital melalui Doit BMI dan BMI Mobile untuk anggota. Sebarannya meluas di seluruh wilayah pelayanan Kopsyah BMI di Provinsi Banten dan Jawa Barat.
Salah seorang anggota yang sudah merasakan manfaat Jawara adalah Rizky Syaifullah. Pemilik warung yang ada di Perum Sudirman Tigaraksa Kabupaten Tangerang, itu sekaligus sebagai agen Jawara untuk Cabang Jambe. Dua pekan sebelum Ramadhan ini ia mendapatkan rezeki nomplok berupa order pengadaan paket bingkisan sejumlah 805 paket untuk bagi hasil Simpanan Idul Fitri anggota Koperasi BMI.
Paket bagi hasil Simpanan Idul Fitri berisikan sembako dan bahan makanan lainnya. Paket sejumlah 805 unit itu bernilai Rp72 juta. Nilai order itu melonjak dari tahun sebelumnya sebesar Rp24 juta. “Dahulu saya cuma tahu kalau koperasi hanya tempat meminjam saja tapi sekarang menjadi anggota koperasi banyak untungnya,” ujar Rizky.
Program Jawara selain memberikan keuntungan materi kepada anggotanya juga memberikan manfaat lain seperti menjaga silaturahmi antaranggota, menggerakkan ekonomi mikro, dan mendukung pemerataan pendapatan. Prinsip demokrasi ekonomi yakni dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota terlihat nyata dalam program ini.
Direktur Utama Kopsyah BMI sekaligus Presiden Direktur Koperasi BMI Group Kamaruddin Batubara, biasa disapa Kambara, mengungkapkan Jawara adalah manifestasi Koperasi BMI sebagai koperasi pemberdayaan ekonomi dan sosial. Dengan bergabung ke dalam Jawara, sesama anggota bisa saling menguatkan dalam secara ekonomi dan kohesivitas sosial.
“Koperasi harus kembali pada fungsi memberikan kesejahteraan anggotanya dan juga masyarakat luas. Pegiat koperasi harus lebih mampu menggali kebutuhan dan harapan anggota,” ujar Kambara.
Program ini dapat tumbuh berkelanjutan jika mendapatkan dukungan anggota dengan cara berbelanja secara rutin di seluruh jaringan Jawara. Jika ini terus menggelinding bak bola salju, bukan saja memperkuat sirkuit ekonomi koperasi tetapi juga menjadi penantang serius terhadap eksistensi peritel modern.(Kur)