hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Jawara Cimol dari Banyumas

TaichingCika mengubah citra Cimol menjadi kudapan kekinian dengan konsep bisnis waralaba dengan ratusan mitra, yang semuanya kaum dhuafa.

Asal usulnya cimol adalah kudapan asal tanah Priangan. Dalam bahasa Sunda cimol artinya, aci digemol atau tepung kanji dibuat bulat-bulat lalu digoreng. Pada awalnya sekira 50 tahun lalu cimol hanya ditemui di berapa kota di Jawa Barat, di antaranya Bandung. Pada perkembangannya cimol menyebar ke luar Jawa Barat, termasuk Jakarta. Pada umumnya cimol disajikan hanya digoreng dengan satu varian dengan saus.

Di tangan Resika Caesaria, cimol disajikan tidak demikian. Warga Banyumas ini mengubah citra cimol dengan membuat berbagai varian rasa, tanpa mengubah bahan asalnya, dari rasa pedas, jagung manis, balado, barbeque, keju, hingga pia, bahkan ada cimol crispy. Berkat cimol perempuan yang karib dipanggil Cika ini melesat menjadi seorang pengusaha naik kelas dari pedagang gerobakan, hingga dijuluki Ratu Cimol Banyumas.  Bahkan bisnisnya bertambah dengan kudapan lain, seperti cireng, cilok dan empek-empek.

Perjalanannya sebgai wirausaha dimulai dengan keprihatinan, ketika orangtuanya tidak sanggup lagi membiayainya sekolah. Waktu itu sekitar 2005, Cika masih duduk di kelas satu SMA. Solusinya, ia menjual makanan buatan orangtuanya di kantin sekolah, namun berkat bertukar resep dengan seorang pedagang cimol, Cika mengembangkannya menjadi produk unggulannya. Modal awalnya hanya Rp63 ribu. 

Dia lantas mengembangkan konsep waralaba cimol dengan Brand Made Arizka. Hal ini dilakukannya setelah menamatkan kuliahnya di Fakultas Keperawatan Universitas Harapan Bangsa Banyumas. 

Para mitra mendapatkan invetaris secara gratis mulai dari gerobak motor atau dorong beserta peralatan dan bahan baku, dengan persyaratan berasal dari masyarakat prasejahtera yang memiliki niat kuat untuk berusaha. Cika tidak ingin seperti kacang lupa kulit, dia ingin orang tidak beruntung menjadi seberuntung dirinya.

Cika mempunyai 400 mitra usaha dengan pasar menyebar dari Banyumas hingga Yogyakarta. Karyawannya pun tiga puluh orang. Produk cimolnya dijual antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu.

Cika bukan saja jawara wirausaha cimol, tetapi juga mengundang decak kagum, berbagai pihak. Salah satu apresiasi untuk dia adalah penghargaan dari ajang Wirausaha Muda Mandiri pada November 2020 lalu, ajang yang digelar Bank Mandiri untuk mencari bibit wirausaha muda.  Sebagai catatan Cika juga pernah memenangkan Satu Indonesian Award 2014.

 “Alhamdullilah, selama mengikuti ajang saya mendapatkan banyak manfaat, mulai dari pembinaan gratis, link dan modal usaha,” ucap Cika, seraya mengatakan akan membuat produk jajanan lainnya yang kekinian.

Cika mengaku sempat terdampak pandemi Covid-19. Mitra usahanya tinggal 100 dari 400. Namun pandemi kemudian membawa berkah mendongkrak omzetnya dua kali lipat dari sebelumnya. Kini Cika menggodok, formula cimol agar tahan lama tanpa bahan pengawet buatan.  Hal ini dilakukan untuk memperluas pemasarannya hingga ke luar Banyumas dan Yogyakarta.

pasang iklan di sini