octa vaganza

Jawa Timur Ekspor 120 Ton Pakan Ayam ke Timor Leste

JAKARTA—-Kepala Karantina Pertanian Surabaya Cicik Sri Sukarsih menyampaikan akan memberangkatkan 120 ton pakan ayam ke Timor Leste senilai Rp756 juta.  Pakan ayam yang diekspor tersebut dipastikan kesehatan dan keamanannya.

“Kami melakukan tindakan karantina, mulai dari pemeriksaan administratif, pemeriksaan kesehatan hingga keamanan, setelah itu kami menerbitkan Health Certificate (HC) yang dipersyaratakan Timor Leste,” ujar Cicik, Kamis (17/5/22).

Dia mengungkapkan bahwa Timor Leste adalah pelanggan tetap pakan ayam dari Timor Leste sejak lima tahun terakhir.

Pada 2020 melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dikirim 220 ton ke Timor Leste senilai Rp1,1 miliar dan pada 2021 meningkat 0,54% menjadi 340 juta ton senilai Rp2 miliar.

Tren positif juga terlihat pada 2022, karena baru memasuki bulan kedua saja sudah melampaui volume ekspor tahun lalu. Hingga Februari 2022, Karantina Surabaya telah menerbitkan Health Certificate untuk 399 ton dengan nilai ekspor Rp2,6 miliar.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang mengapresiasi peningkatan ekspor komoditas pertanian di Jawa Timur, khususnya pakan ternak.

Instansinya selain menjalankan tugas pokok dalam menjalankan sistem perkarantinaan sesuai dengan UU 21/2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, jajarannya juga mengemban tugas untuk mengawal upaya peningkatan ekspor pertanian.

Bambang mengimbau untuk memperkuat sinergi dengan instansi terkait dan pelaku usaha agribisnis agar makin banyak ragam komoditas pertanian kita yang bisa diekspor.

Ekspor bahan pakan asal hewan dilakukan sesuai dengan hasil analisa kebutuhan nasional baik itu dari segi jumlah dan jenisnya. Eksportir juga harus memiliki izin pengeluaran yang diperoleh dari Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Persyaratan teknis dari negara tujuan juga harus dipenuhi agar tidak terjadi Notification of Non Compliance (NNC) yang menyebabkan penolakan. 

Timor Leste merupakan salah satu negara tetangga yang rutin impor komoditas pertanian dari Surabaya. Karantina Pertanian Surabaya telah berupaya memberikan kemudahan ekspor bagi pelaku usaha.

“Untuk itu kami selalu memberikan pendampingan kepada eksportir dan memberikan pelayanan ekspor yang cepat, cermat, dan akurat hingga diterbitkannya Health Certificate,” tutup Bambang.

Exit mobile version