SURABAYA—Potensi perhiasan Jawa Timur sangat besar untuk melakukan ekspor. Hal ini didukung kehadiran sejumlah pabrik perhiasan besar di provinsi itu. Produknya diminati negara tetangga, seperti Singapura.
Demikian diungkapkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ketika membuka acara Opening Ceremony Surabaya International Jewellery Fair 2019 didampingi Arumi Bachsin Dardak, istri Wakil Gubenur Jatim.
“Sektor perhiasan Jatim juga menjadi penyumbang yang cukup besar bagi perhiasan nasional yakni 49, 65 persen,” ungkap Khofifah.
Sebagai catatan terdapat 32 unit industri perhiasan skala
besar dan menengah, dan 513 unit industri perhiasan skala kecil memproduksi
barang perhiasan dan logam mulia di Jawa Timur.
Berdasarkan data BPS, ekspor perhiasan/permata Jatim selama Januari-September
2019 mencapai 2,59 miliar dolar AS atau meningkat 19,88 persen
dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Demikian juga produk perhiasan logam mulia lainnya, barang perhiasan disepuh
atau dipalut dengan logam mulia atau tidak, pada periode itu tercatat mencapai 1,43
miliar dolar AS atau meningkat 71,31
persen.
Sebanyak 100 pengusaha perhiasan dari Jatim maupun luar negeri menampilkan ribuan jenis perhiasaan dalam Surabaya International Jewellery Fair 2019 di Hotel Shangri-La Surabaya, Kamis (17/10/19).
Sementara Jeffrey Tumewa, Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) mengaku 100 pengusaha ini berasal dari berbagai perhiasan mulai dari perhiasan emas, berlian hingga batu-batuan alam.
“Kami menghadirkan UKM binaan kementrian Perindustrian Republik Indonesia, UKM binaan Pemprov Jatim serta peserta-peserta peralatan perhiasan,” ujar Jeffrey.