BANDUNG—Ketua Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Jawa Barat (Jabar) Iwan Gunawan mengungkapkan, saat ini sejumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) merumahkan karyawannya.
Langkah ini dilakukan untuk mensiasati omzet usaha yang menurun dan babak belur akibat pandemi Covid-19.
“Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin akan terjadi banyak PHK. Dampak Covid-19 sudah menjalar dengan cepat ke seluruh sektor usaha,” ujar Iwan di Bandung, Senin (6/4/20).
Lanjut dia, awalnya yang terkena dampak sebagian besar adalah sektor transportasi, makanan minuman, hotel, dan pariwisata, namun manufaktur juga sudah banyak terdampak. Banyak pesanan yang dibatalkan pembeli.
“Satu bulan lagi mungkin bukan hanya PHK, tapi banyak pelaku usaha yang gulung tikar. Tanda-tanda ke sana sudah jelas terlihat,” kata Iwan.
Apalagi, menurut dia, beban pelaku usaha tidak berkurang. Bahkan pada bulan depan, selain gaji bulanan, pelaku usaha juga harus membayar tunjangan hari raya bagi seluruh pekerjanya.
“Di sisi lain, omzet usaha banyak yang anjlok signifikan. Bahkan, penurunannya ada yang mencapai 70%,” kata Iwan.
Namun, ia tidak menampik bahwa ada sejumlah pelaku UMKM yang mencatat peningkatam omzet. Mereka diantaranya adalah yang bergerak di sektor alat dan produk kesehatan serta kebutuhan pokok.
“Akan tetapi, usaha mereka juga bukan tanpa tantangan. Saat ini mereka menghadapi persoalan logistik untuk pengiriman produk,” ujarnya.
Dalam kondisi seperti ini, menurut Iwan, pelaku UMKM harus jeli mencari alternatif solusi. Selain memaksimalkan pemasaran secara daring, pelaku UMKM juga bisa memaksimalkan setiap potensi dan sumber daya yang dimiliki.
“Misalnya, mendorong semua tenaga kerja untuk membantu pemasaran,” tuturnya.
Iwan menganjurkan pelaku usaha menekan pengeluaran dan merestrukturisasi kewajiban dan utang. Di sisi lain, pelaku usaha harus menarik semua piutang yang masih ada di luar.