Peluang, Jakarta – Koperasi Benteng Mikro Indonesaia (BMI) Group mengajak sinergi antar koperasi di Indonesia. Kerjasama tersebut diperlukan agar dapat meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemanfaatan teknologi informasi.
“Dalam proses spin off perlu disusun skema sirkuit bisnis yang tepat antar koperasi primer yang dibentuk agar bisa saling menopang dan bersinergi,” ujar Presiden Direktur Koperasi BMI Grup, Kamaruddin Batubara, Jum’at (3/3/2023).
Saat ini, kata dia, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan Koperasi Jasa Tanaoba Lais Manekat Indonesia (Coop TLM) Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam menunjang pemberian pengetahuan tentang koperasi. “Ini sinergi yang tepat antara Koperasi BMI Grup dengan Coop,” ucap Kambara sapaan akrabnya.
Sementara itu, Ketua Pengawas Syariah Kopsyah BMI, Hendri Tanjung memberikan pembekalan ‘knowledge’ kepada para anggota Coop TLM selama magang yang berlangsung selama dua hari. “Mereka sangat antusias sekali,” imbuhnya.
Selanjutnya, Manajer Pemberdayaan Anggota Kopsyah BMI M Suproni menambahkan, di divisi pemberdayaan masuk pada divisi bisnis dan pemberdayaan anggota yang Direkturnya Casmita. “Di divisi kita sudah ada penggerak bagi kaum perempuan di NTT, mereka sangat bersemangat dalam mengikuti sesi demi sesi kunjungan belajar,” ucap dia.
Sedangkan, Manajer Kopsyah BMI, Roni mengatakan, program yang telah diberikan antara lain, pendidikan perkoperasian, beasiswa paket c, pelatihan digital marketing, TOT 5 pilar pemberdayaan.
Kemudian, adanya pelatihan komputer untuk anak anggota, pelatihan mesin beras skala mikro, jaringan warung anggota (Jawara), pengecatan warung BMI, pendampingan pembuatan NIB, seminar dan workshop BMI Goes to School. “Ini merupakan program pendidikan dan pelatihan,” kata Roni.
Ia menambahkan, adapun program lainnya, yakni advokasi pertanian dan peternakan. “Berbagai macam aktifitas anggota kita bina dalam usaha tanam holtikultura dan beberapa jenis peternakan” imbuh Roni. (alb)
