JAKARTA—Dalam rangka menjaga stabilitas pangan selama Pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian bekerja sama dengan TNI dan mitra lainnya telah mengoperasikan ATM Beras yang ditujukan bagi masyarakat tidak mampu dan terdampak COVID-19 di 10 lokasi di Jabodetabek.
Adapun sepuluh titik ATM Beras yang dioperasikan tersebut berada di masing-masing di Kantor Komando Distrik Militer (Kodim) di wilayah Jabodetabek, meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Tangerang, Bekasi, Depok, Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.
“Untuk sampai saat ini kami masih membatasi di 10 Kodim di wilayah Jabodetabek,” ujar Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Gatut Sumbogodjati dalam keterangan resmi di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa (5/5/20).
Gatut menuturkan, alasan penggunaan metode ATM Beras tak lain adalah agar masyarakat lebih memahami makna dari physical distancing . Masyarakat dapat menerapkan jaga jarak aman sebagai bagian dari protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencegah penularan Covid-19.
Program ini telah berjalan sejak hari pertama bulan suci Ramadan, yakni Jumat (24/4/20) dengan target 1,5 kilogram per KK dan batas maksimal penerimaan setiap harinya hingga 1.000 KK. Kementan sendiri telah menyiapkan stok beras hingga 155 ton untuk ATM Beras tersebut.
Secara teknis, masyarakat yang telah terdaftar akan mendapatkan kartu ATM dari Bank BNI untuk kemudian dapat digunakan untuk mengambil beras melalui mesin ATM Beras yang berada di Kantor Kodim di 10 wilayah Jabodetabek yang telah disebutkan tadi.
Sementara Kementerian Pertanian RI mencatat bahwa ATM beras sejak dioperasikan hingga kini sudah berhasil menyalurkan sebanyak 155 ton beras. Rencananya program ini terus dilanjutkan paling tidak hingga akhir Ramadan.
“Sampai saat ini kerja sama dengan TNI ini telah meluncurkan 155 ton beras dan InshaAllah akan terus berjalan sampai pada bulan Ramadhan ini paling tidak,” ujar Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian Fadjry Djufry.