DELAPAN tahun bekerja sebagai sales asuransi di sebuah perusahaan ternama, membuat Musning Rumanti (62) menginginkan tantangan baru. Menjadi marketing asuransi, Muning harus mampu menjelaskan berbagai macam produk asuransi, namun hasil yang didapatkannya tidak seberapa.
Pada 2008, seorang kenalan mengajaknya bergabung di Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama. Setelah koperasi yang berpusat di Bogor ini membuka cabangnya di Kota Kediri pada 2009, ia pun bergabung. Berbekal pengalaman di asuransi itu, hanya dalam tempo enam bulan, Musning berhasil mencapai target yang ditetapkan kepadanya. Saat ini pencapaian saya sudah 108% dari target yang ditetapkan,” tutur Musning yang kini menduduki posisi Area Manager.
Pengalaman di asuransi memang modal Musning, tetapi kiat utamanya adalah menganggap semua anggota koperasi sebagai saudaranya. “Karena saudara, kami menjadi dekat, sehingga mereka tidak ragu menanamkan investasinya (dana) karena sudah ada rasa percaya,” tambah Musning lagi yang kini sudah mendapatkan 100 lebih anggota.
Musning kerap mengatakan pada anggotanya menaruh uang koperasi lebih banyak hasilnya dibandingkan di bank, terutama bagi mereka yang purna tugas (pensiun). Kalau menyimpan uang di bank, uangnya akan habis kalau diambil. Kalau pada koperasi uang jasanya memberikan hasil.
“Ada anggota saya yang bisa membeli Mio hanay dari uang jasa, ”cetus dia, seraya mengatakan banyak anggota koperasi di bawahnya pensiunan dari perusahaan PT Gudang Garam.
Bekerja di koperasi juga memikat Susilowati (59) yang menjadi Financial Advisor di KSP SB Cabang Kediri. Janda tiga anak ini bahkan bisa membiayai anaknya untuk kuliah di Perguruan Tinggi. Dia pernah meraih target dua ratus persen alias dua kali lipat dari yang ditargekan.
“Saya ditawari jadi Area Manager, namun saya ingin nyantai. Kerja di KSP Sejahtera Bersama menyenangkan banyak teman dan banyak ilmu,” tutup dia.
(Irm)