Peluang News, Jakarta-Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) menunjukkan langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui gelaran Panen Raya Perdana di Tanah Sareal, Kota Bogor. Kegiatan ini menjadi tonggak awal keterlibatan IWAPI di sektor pertanian sekaligus perluasan peran perempuan dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi, menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar simbolis, melainkan bentuk nyata kontribusi IWAPI dalam mendukung ketahanan pangan dari akar rumput.
“Kami ingin menunjukkan bahwa IWAPI bukan hanya berkecimpung di dunia bisnis kelas atas, tetapi juga turun langsung ke sektor pertanian karena ini menyangkut kebutuhan perut masyarakat. Sekaligus bentuk suport Iwapi terhadap pemerintah dalam hal ketahanan pangan, swasembada pangan,” ujar Nita dalam keterangan resminya, Kamis (24/4).
Lebih dari sekadar panen, kegiatan ini juga menjadi bagian dari dukungan IWAPI terhadap program makanan bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Sebagian hasil panen disalurkan melalui kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia serta sejumlah perusahaan mitra.
Tidak berhenti di situ, IWAPI juga menggulirkan program pelatihan urban farming bagi anggotanya, mendorong pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya sayur dan buah. Langkah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga sekaligus mendorong kemandirian ekonomi lokal.
“Indonesia kaya akan sumber daya alam dan manusia. Kini saatnya membangun kemandirian untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” tambah Nita.
Program tersebut juga bagian dari bentuk pemberdayaan ekonomi khususnya pada perempuan Indonesia. Bahjan, bisa terus berkelanjutan hingga terbentuk kemandirian pada masyarakat di berbagai daerah.
Saat ini, tiga program Iwapi yakni peningkatan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM), memperluas net work atau jaringan dan membuka akses pembiayaan.
Dalam kesempatan tersebut, IWAPI turut menandatangani kontrak payung kemitraan benih pertanian dengan PT BISI International Tbk, serta memulai kolaborasi strategis dengan KADIN Indonesia Bidang Pertanian.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Bogor, Hanafi, yang hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi langkah IWAPI. Ia menilai, pemanfaatan lahan pertanian yang tersisa di Kota Bogor — yang saat ini hanya tersisa sekitar 10 persen dari total wilayah — sangat penting untuk menjaga keberlanjutan pangan lokal.
“IWAPI telah memberikan contoh bahwa lahan terbatas pun bisa memberikan manfaat besar jika dikelola dengan baik dan konsisten,” papar Hanafi.
Hanafi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat untuk memperkuat ketahanan pangan, khususnya melalui gerakan urban farming dan pemanfaatan pekarangan rumah yang telah digalakkan sejak masa pandemi.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, IWAPI membuktikan bahwa peran perempuan dalam membangun ketahanan pangan nasional bukan lagi wacana, melainkan sebuah gerakan nyata yang terus bertumbuh.