MALUKU TENGAH—Kabupaten Maluku Tengah merupakan produsen ikan laut segar, di antaranya ikan tuna. Seorang warga Masohi, Irnawati Lanuru memanfaatkan potensi ini memproduksi abon yang terbuat dari ikan tuna.
“Abon kami terbuat dari ikan tuna segar yang didapat langsung dari nelayan. Selain itu abonnya tidak halus seperti abon lain, kalau dikunyah akan terasa ikannya,” ujar Irnawati kepada Peluang, Selasa (2/3/21).
Irnawati memulai usahanya pada Januari 2021 dengan nama UKM G&R Masohi Shop.Sambutan pasar atas kreativitasnya cukup besar. Dari yang semula dikerjakan sendiri, kini sudah ada 5 orang yang membantu Irna.
Abonnya dijual dengan dua varian yaitu original dan pedas, masing-masing 400 pieces. Harga jualnya Rp25 ribu dan dipasarkan ke minimarket dan pasar swalayan di Ambon dan Bula.
“Omzet saya kisaran Rp20 juta per bulan kalau beruntung, namun itu baru kotor. Karena separuhnya habis untuk produksi,” ungkap dia.
Irnawati menuturkan, kendala usahanya ialah memasarkan keluar dari wilayah Maluku Tengah, karena biaya transportasi mahal, karena antar pulau. Itu sebabnya sulit mengkomodasi pesanan yang hanya beberapa buah, sebab ongkos kirimnya mahal.
Itu sebabnya ke depan, Irnawati mencari reseller dan bekerja sama dengan perusahaan kurir agar pemasaran bisa lebih luas, bukan saja ke seluruh Indonesia tetapi juga ekspor.
Sebagai catatan Irnawati memutuskan bergabung menjadi mitra binaan Pertamina, usahanya pun kini bisa dibilang sudah naik kelas.
“Sebelumnya kami kerja serba manual, setelah dapat pinjaman dari Pertamina bisa bangun rumah produksi dan beli beberapa alat,” imbuhnya (Van).







