Site icon Peluang News

Irna Suryniawati, Kopi Koetai, Banjir Order di Masa Pandemi

Irna Suryniawati-Foto: Dokumentasi Pribadi.

JAKARTA—-Ketika pandemi Covid-19 berdampak pada dunia usaha, Irna Suryniawati dan suaminya justru memetik berkah menjadi wirausaha. Alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan suaminya tidak mendapatkan pekerjaan selama 4 bulan, Kopi Koetai yang diusahakan mereka berdua justru jadi penolong.

“Kami malah banjir  order.  Tentunya itu butuh kosnsitensi berpromosi, terutama kepada teman, relasi agar mau berlangganan dan order,” ujar Irna kepada Peluang melalui WhatsApp, Sabtu (22/8/20).

Usahanya ini berawal enam bulan lalu, dengan modal Rp7 juta.  Memilih usaha ini, berangkat dari kegemarannya minum kopi. Irna ingin membuka usaha kuliner kopi kekinian yang menjadi tren.   Irna tahu bahwa kedai kopi menjamur mulai segmen premium hingga segmen kopi murah.

Untuk itu dia memilih nama Koetai, dikaitkan dengan daerah asal suaminya Kutai Kartanegara dari Kalimantan Timur.  Mimpinya menciptakan lapangan kerja sekaligus mengenalkan daerah tersebut kepada khalayak ramai.

Kebetulan Irna, juga pernah menjalankan waralaba kopi yang membuat dia belajar tentang ramuan dan dari adik iparnya seorang barista.

“Dengan sedikit ilmu yang saya serap, Alhamdulillah bisa membuat ramuan sendiri ala Kopi Koetai. Minuman kami menawarkan banyak varian rasa,” ucap perempuan yang berprofesi dunia akting, selain menjadi ibu rumah tangga.

Varian minumannya terdiri dari, non coffee: redvelvet late, matcha late, taro late, cokelat dan Coffeecoffeeate, salted caramel, mochacino, cappucino, butterschot.  Irna membandrol minumannya berkisar Rp15 ribu per botol.  Dalam sebulan, usahanya memproduksi 100 hingga 200 botol. Irna memasarkannya secara daring.

Untuk menambah ilmu, Irna mengikuti program Jakpreneur selama dua bulan. Program ini memberikan bimbingan bagaimana memasarkan produk dan berkenelan dengan UKM lain, hingga membuat jaringan.

“Ke depan, kalau ada dananya,  saya berencana membuka kedai Kopi Koetai, yang tidak hanya menjual kopi, tetapi juga makanan dan oleh-oleh khas Kutai Kartanegara,” tutup dia (van).

Exit mobile version