Peluang News, Jakarta – Indonesia Police Watch (IPW) mendesak agar Polda Metro Jaya segera menyelidiki atau mengusut penyebab dari peristiwa kebakaran di Gedung Lembaga Bantuan Hukum-Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), pada Minggu (7/4/2024) kemarin.
Menurut Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, pihak mepolisian dapat membuka informasi penyebab kebakaran itu dengan menggunakan pendekatan scientific investigation.
“Dengan menggunakan pendekatan scientific investigation atau investigasi dari pendekatan berbagai disiplin keilmuan tersebut, maka akan membuat terang kebakaran itu, yang menurut saksi mata dimulai dari adanya bunyi ledakan yang diduga dari unit AC di lantai 2 dan menyebar ke lantai 3,” ujar Sugeng saat dihubungi, Senin (8/4/2024).
“Kemudian, dengan penyelidikan yang kompeten dari Kepolisian, maka diharapkan dapat diketahui apakah sebab kebakaran ini karena kondisi di luar kemampuan kendali pemilik gedung atau karena adanya intervensi pihak luar yang sengaja melakukan pembakaran,” sambungnya.
Hal ini dikarenakan, menurutnya, Kantor YLBHI merupakan salah satu tempat dari persemaian pikiran kritis dari para aktivis hukum pro demokrasi.
Apalagi, mereka juga berkomitmen untuk terus menegakkan prinsip-prinsip negara hukum demokratis yang kerap menimbulkan sikap tidak senang dari pihak-pihak tertentu baik sejak masa orde baru hingga saat ini.
“Bahkan, Gedung YLBHI sebelumnya juga pernah menjadi sasaran vandalisme, mobil YLBHI di rusak dengan siraman air keras, ban mobil di tusuk benda tajam bahkan pernah dikepung dan digeledah saat banyak aktivis mencari suaka aman di gedung tersebut,” jelasnya.
Selain itu, kata Sugeng, sejumlah personel pembela umum YLBHI juga kerap diintimidasi oleh sejumlah oknum aparat keamanan maupun kelompok sipil tertentu yang tidak senang dengan YLBHI.
“Oleh karena itu, penanganan pasca-kebakaran oleh Polda Metro Jaya dan Puslabfor Mabes Polri menjadi penting agar bisa membuat terang sebab musabab kebakaran gedung YLBHI dan semoga kebakaran tersebut adalah hanya kecelakaan belaka,” tutur Sugeng.
Sebelumnya, telah terjadi kebakaran di Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (7/4/2024) malam.
Sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk memadamkan si jago merah itu.
Mengenai hal ini, ketua YLBHI, Muhamad Isnur mengatakan, insiden ini berawal dari adanya suara ledakan keras dan percikan api yang diduga berasal dari AC lantai dua di Gedung YLBHI.
Hal ini disampailan oleh salah satu saksi mata, yakni Wasiatun yang merupakan seorang pemilik warung pecel lele di depan kantor YLBHI.
