JAKARTA-—Pembangunan manusia di Indonesia dalam empat tahun terakhir terus mengalami kemajuan. Pada 2019 Indeks Pembangunan Manusia Indonesia sudah mencapai 71,92, meningkat dari 2018 sebesar 71, 39, serta 2017 yaitu 70, 81 dan 2016 sebesar 70, 16.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional Suhariyanto IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat penduduk).
Status IPM terbilang sangat tinggi apabila skornya di atas 80, terbilang tinggi bila angkanya berkisar antara 70-80, Sedang antara 60-70 dan rendah di bawah 60. BPS mencatat pada 2015 IPM Indonesia di bawah 70. Dengan demikian Sejak 2016, IPM indonesia sudah meningkat dari Sedang ke tinggi.
“Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah,” papar Suhariyanto dalam jumpa pers di kantornya, Senin (17/2/20).
Lanjut dia, bayi yang lahir pada 2019 memiliki harapan hidup hingga 71,34 tahun. Angka ini lebih lama dibandingkan dengan mereka yang lahir dari tahun sebelumnya. Begitu juga anak-anak yang pada 2019 berusia 7 tahun dapat menikmati pendidikan selama 12, 95 tahun atau setara dengan jenjang Diploma I.
“Pada 2019 masyarakat Indonesia memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata penegluaran per kapita sebesar Rp11, 30 juta rupiah per tahun atau meningkat Rp240 ribu dibandingkan 2018,” ucap Suhariyanto lagi.
Namun dipasritas antar wilayah masih tinggi. IPM Papua per 2019 masih berada di angka 60,84 (mendekati rendah). Jauh dibandingkan dengan IPM DKI Jakarta sebesar 80,76 yang terbilang Sangat Tinggi dan satu-satunya provinsi di Indonesia masuk sangat tinggi (Van).