hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Daerah  

IPB Berhasil Kembangkan Pertanian Hidroponik Sayuran di Desa Benteng

BOGOR—Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), staf pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan,  IPB University berhasil mengembangkan pertanian hidroponik jenis sayuran di Desa Benteng,  Ciampea, Bogor.

Keberhasilan pengembangan pertanian hidroponik sayuran ini ditandai dengan panen perdana sayuran hidroponik bersama masyarakat setempat, Selasa (19/10/21). Ketua Kegiatan  Bisman Nababan dan tim memberikan penyuluhan, praktik langsung, dan monitoring.

Kegiatan dilakukan mulai dari sistem desain hidroponik, pembangunan sistem hidroponik, persiapan bahan dan alat pertanian hidroponik.

Kemudian pada langkah selanjutnya dilakukan persiapan media tanam, pembenihan dan penyemaian, pemindahan bibit ke net pot dan lubang pipa paralon, pemberian dan sirkulasi nutrient, monitoring sirkulasi nutrient dan perkembangan tanaman sayuran, penanganan hama dan penyakit, sampai masa panen sayuran.

Sistem pertanian hidroponik yang dikembangkan tersebut adalah sistem Nutrient Film Technique (NTF) atau DFT (Deep Flow Technique). Pada sistem tersebut, larutan nutrisi dialirkan secara terus menurus mengenai akar tanaman menggunakan pipa PVC dan menggunakan pompa dengan teknik resirkulasi. 

“Teknik ini dinilai paling efisien dan efektif karena dapat memanfaatkan lahan sempit, relatif lebih mudah penanganannya, lebih efisien dalam pemanfaatan nutrient, dan lebih mudah untuk pembersihan reservoir nutrientnya,” ungkap Bisman.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tanaman yang ditanam pada periode pertama ini adalah Kangkung, Packcoy, Selada, Sawi, dan Bayam.  

Upaya pengembangan pertanian hidroponik ini dalam rangka mendukung ketahanan pangan skala rumah tangga selama pandemi Covid-19. Tidak hanya itu, upaya ini juga menjadi salah satu pilihan ibu rumah tangga dalam mencukupi kebutuhan pangan keluarga. 

Dia berharap  keberhasilan pertanian hidroponik ini mmeicu  masyarakat sekitar membangun dan mengembangkan pertanian hidroponik di sekitar pekarangan rumahnya sehingga kebutuhan sayuran untuk keluarga bisa terpenuhi.

Pengembangan hidroponik ini dapat memberikan penghasilan tambahan dari hasil penjualan sayuran tersebut terlebih panen sayuran ini bisa diatur sesuai selera pemilik. 

“Faktor lain yang membuat pertanian hidroponik ini menarik masyarakat perkotaan adalah tangan kita tidak perlu kotor karena tidak menyentuh tanah dan tidak perlu kena hujan seperti pada pertanian ladang umumnya,” pungkas Bisman.

Sebagai catatan IPB University  juga mengembangkan Agribusiness Technology Park (ATP) di Desa Cikarawang, tak jauh dari lokasi kampus Darmaga. Sementara untuk hilirnya, IPB mempunyai gerai penjualan beragam inovasi yang dihasilkan sivitas, seperti Serambi Botani dan Botani Mart.

ATP menjalankan proses produksi melon di greenhouse yang dilengkapi Internet of Things (IoT) system. Ada pula teknologi floating hidroponik, teknologi pembenihan ikan (sidat, nila dan lele) dengan teknologi nanobubble, smart greenhouse untuk penyediaan bibit sayuran, teknologi hidroponik NFT, serta penggunaan drone untuk pemberian pupuk.

pasang iklan di sini