
Peluang news, Jakarta – Seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang tetap berdiri tegak di tengah gejolak ekonomi global, pasar modal Indonesia di sepanjang 2023 telah menunjukkan kinerja yang semakin kuat.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun 2023 mencapai 6,16%, yang ditutup pada level 7.272,79.
Menurutnya, kinerja positif tersebut telah membawa IHSG berada di peringkat kedua pada bursa ASEAN.
Selain itu, ia memaparkan bahwa nilai kapitalisasi di pasar modal Indonesia tahun 2023 juga telah meningkat, yakni ditutup dengan nilai Rp11.674 triliun atau naik sekitar 22,9% dari tahun 2022.
“Nilai tersebut mencatatkan BEI pada peringkat tertinggi di bursa ASEAN dengan kapitalisasi pasar terbesar,” ujar Airlangga, Senin (15/1/2024).
“Berbagai prestasi bursa efek diharapkan dapat meningkatkan optimisme yang lebih besar lagi bagi pelaku pasar modal maupun masyarakat luas,” imbuhnya.
Ketua Umum Parta Golkar ini menyatakan, keberhasilan kinerja pasar modal Indonesia juga tidak terlepas dari sinergi seluruh pemangku kepentingan beserta lembaga-lembaga atau pihak terkait di tanah air.
Untuk itu, pemerintah terus mempermudah akses terhadap pasar modal dan berupaya menarik minat masyarakat, terutama generasi muda, melalui pemanfaatan dari berbagai platform digital.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022 dengan 14.000 responden pada 34 provinsi di Indonesia, terlihat bahwa tingkat literasi pada subsektor pasar modal masih perlu ditingkatkan.
Apalagi, prospek pasar modal Indonesia ke depannya masih sangat menjanjikan.
Menurut Airlangga, hal itu terlihat dari tingkat investor pasar modal Indonesia yang saat ini didominasi oleh generasi usia muda.
Dilansir dari data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor saat ini meningkat hingga sekitar 12 juta total investor, yang 79 persen di antaranya masih berusia kurang dari 40 tahun.
“Peningkatan tersebut tentunya berkembang seiring pesatnya perkembangan teknologi digital di Indonesia,” tutur Airlangga.
Adapun salah satu upaya pemerintah untuk terus meningkatkan hal tersebut yaitu dengan inklusi pasar modal melalui kegiatan Pasar Modal Goes to Young Generation untuk mahasiswa dan siswa seluruh Indonesia.
Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi salah satu langkah untuk pengenalan pasar modal kepada masyarakat, terutama para akademisi.
“Jadi, ilmu-ilmu yang disampaikan para narasumber diharapkan bisa membuat masyarakat mengerti dan bisa mengambil keputusan investasi,” tandasnya.