hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Investor Pasar Modal Capai 10,3 Juta 

Jakarta (Peluang) : Pertumbuhan jumlah investor didominasi oleh generasi milenial dan zilenial yang mencapai 58,74 persen.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pertumbuhan jumlah single investor identification (SID) sepanjang 2022 sebesar 37,53 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau naik 10,3 juta investor.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan, dalam 5 tahun terakhir, generasi milenial dan zilenial mendominasi investor bursa dengan kontribusi 58,74 persen.

“Investor domestik mendominasi  mencapai 55 persen dari seluruh investor. Dan jumlah investor generasi milenial dan zilenial adalah 58,74 persen,” ujar Mahendra dalam  peresmian pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023).

Adapun frekuensi transaksi harian di pasar modal ungkap Mahendra, yakni mencapai 1,31 juta kali. Alhasil, kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.500 triliun atau US$600 miliar. 

“Ini artinya menyumbang 50 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) indonesia,” kata Mahendra.

Ia menyampaikan, OJK ke depan akan 

memprioritaskan peningkatan integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas. Upaya ini bertujuan untuk memacu pertumbuhan investor domestik yang dinilai masih sangat prospektif. 

Sehingga dengan penguatan perekonomian menurut Mahendra, maka tidak ada istilah wait and see bagi investasi di Indonesia.

“Ini semua tentang investasi (its all about investment), investment dan investment. Kita harus siap untuk itu, serta dorong momentumnya ini,” tegasnya. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi menambahkan, sejak 2020 pertumbuhan jumlah investor mengalami kenaikan lebih dari 2,5 juta setiap tahunnya. 

“Kami mencatat sejak 2020, pertumbuhan jumlah investor pasar modal setiap tahunnya lebih dari 2,5 juta, sehingga per 28 Desember 2022 menembus 10,3 juta single investor identification,” ujar Inarno.

Ia menjelaskan, saat ini pertumbuhan jumlah investor didominasi oleh investor berusia di bawah 30 tahun. Tercatat, sepanjang 2022, sebanyak 58,74 persen investor sudah mulai melek investasi sejak usia dini.

“Saat ini, pertumbuhan jumlah investor  masih didominasi oleh investor berusia di bawah 30 tahun yang mencapai 58,74 persen,” kata Inarno.

Sedangkan urutan kedua sebutnya, dihuni kelompok investor berusia 31 sampai 40 tahun sebanyak 22,47 persen dengan total aset Rp 118,09 triliun. 

Selanjutnya tercatat l10,85 persen investor berusia 41 sampai 50 tahun dengan total aset Rp 177,54 triliun, 5,22 persen investor berusia 51 sampai 60 tahun dengan total aset Rp 250,10 triliun, dan 2,77 persen investor berusia lebih dari 60 tahun dengan total aset Rp 947,36 triliun. 

“Jika ditotal, aset dari 10,3 juta investor tersebut mencapai Rp 1.574 triliun. Ini  merupakan pertanda bagus bagi perekonomian Indonesia karena sejak usia dini sudah mulai melek investasi,” ungkapnya. 

Inarno berharap ke depan kaum milenial dan Gen Z membawa Indonesia menjadi pusat perekonomian dunia dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045. 

“Sepanjang 2022 kinerja pasar modal Indonesia diwarnai gejolak fluktuasi pasar. Ada pelemahan bursa secara global, terlebih dalam satu bulan terakhir,” pungkasnya.

pasang iklan di sini