Jumlah anggota primer yang bertambah turut mendongkrak kinerja Simpanan. Pembangunan SPBU Karawang juga dikebut agar bisa segera beroperasi pada tahun ini.
Pengurus Pusat Koperasi Pegawai RI (PKRI) DKI Jakarta terus berjuang dengan gigih untuk menggenjot perkembangan usaha di tengah tantangan yang tidak ringan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota yang menjadi tujuan utama berkoperasi.
Hasanuddin Bsy, Ketua Umum PKPRI DKI Jakarta mengatakan, pihaknya terus melakukan pengembangan usaha antara lain dengan membangun SPBU di Karawang setelah sebelumnya memiliki SPBU di Sukapura Jakarta Utara dan SPBU Sepatan Tangerang. “Pengembangan usaha kami lakukan untuk pertumbuhan usaha yang berkelanjutan,” ujar Hasanuddin.
Selama ini usaha SPBU merupakan kontributor terbesar pendapatan PKPRI. Pada tahun lalu saja, lini usaha SPBU menyumbang 61% pendapatan kotor koperasi. Oleh karenanya, usaha ini akan terus dikembangkan sesuai dengan potensi yang tersedia.
Selain itu, PKPRI juga mengoptimalkan usaha simpan pinjam untuk menopang pendapatan. Pada periode yang sama, lini usaha ini berkontribusi sebesar 24% terhadap total pendapatan koperasi. Pengurus, kata Hasanuddin, terus berupaya meningkatkan usaha Simpan Pinjam. Caranya, dengan memberikan informasi kepada Koprim Anggota PKPRI DKI Jakarta pada saat Koprim mengadakan RAT agar Korprim yang mengalami kekurangan modal dapat meminjam ke PKPRI DKI Jakarta.
Inovasi pengembangan usaha dan kinerja ciamik yang ditunjukkan selama ini berbuah manis dengan bertambahnya jumlah anggota Koprim. Tercatat pada tahun lalu ada tiga anggota primer yang masuk yaitu Koperasi Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP);, Koperasi MTs Negeri 16 Jakarta, dan Koperasi Badan Fiskal Keuangan Kementerian Keuangan.
Bertambahnya jumlah anggota primer juga diikuit dengan naiknya jumlah simpanan anggota menjadi sebesar Rp15,62 miliar, tumbuh 6,17% dibanding 2018. Ini menjadi bukti bahwa PKRI DKI Jakarta semakin dipercaya anggota. (Kur).
