hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Inisiatif Indonesia di Forum Pemimpin Agama BRICS

Pertemuan Pemimpin Agama Komunitas Muslim Negara-negara BRICS di Rio de Janeiro, Brasil. Foto: kemenag
Pertemuan Pemimpin Agama Komunitas Muslim Negara-negara BRICS di Rio de Janeiro, Brasil. Foto: kemenag

PeluangNews, Jakarta-Indonesia menegaskan komitmennya memperkuat diplomasi keagamaan dengan menghadirkan sejumlah inisiatif strategis dalam Pertemuan Pemimpin Agama Komunitas Muslim Negara-negara BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, beberapa waktu lalu.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Kamaruddin Amin, yang mewakili Indonesia, menyampaikan lima usulan kerja sama konkret di hadapan perwakilan dari 10 negara anggota BRICS.

“Indonesia mengusulkan lima inisiatif strategis sebagai kontribusi nyata dan bahan pertimbangan dalam kerja sama negara-negara BRICS,” ujar Kamaruddin, dalam keterangan resminya.

Ia menjelaskan, inisiatif pertama adalah Pusat Pengetahuan Islam BRICS, sebuah platform daring untuk berbagi hasil penelitian dan isu-isu teologis yang berfungsi sebagai laboratorium virtual bagi ulama, akademisi, dan intelektual.

“Kedua, Program Pertukaran Ulama Muda. Ini adalah beasiswa satu tahun bagi sarjana atau ulama muda untuk berotasi di negara-negara BRICS, mendalami konteks lokal, sekaligus membangun jejaring global,” jelasnya.

Inisiatif ketiga yang ditawarkan Indonesia adalah Kemitraan Zakat dan Wakaf BRICS. “Kita perlu mengintegrasikan sistem zakat, wakaf, dan CSR agar potensi filantropi lebih optimal,” ungkap Kamaruddin.

Selanjutnya, ia mendorong inisiatif keempat berupa Ekoteologi, Ketahanan Pangan, dan Halal. “Negara-negara BRICS dapat melakukan riset kolaboratif terkait restorasi lahan kritis, konservasi air, dan pertanian halal berkelanjutan,” katanya.

Adapun inisiatif kelima adalah Festival Budaya Jalur Sutra Spiritual (Spiritual Silk Road). “Melalui seni Islam, kuliner halal, dan warisan budaya, kita dapat memperkuat diplomasi budaya,” ujarnya.

Selain menyampaikan inisiatif, Kamaruddin juga menekankan pengalaman Indonesia dalam merawat keberagaman. “Indonesia mampu menjaga keberagaman suku, agama, dan budaya dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah telah mengarusutamakan pandangan beragama yang moderat dan toleran,” tegasnya.

Pertemuan yang dihadiri perwakilan dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Indonesia itu menghasilkan pernyataan bersama. Dokumen tersebut menekankan pentingnya nilai spiritual Islam dalam memperkuat persaudaraan, kerja sama, serta landasan moral bagi kesejahteraan masyarakat dan generasi mendatang.

Kamaruddin menutup paparannya dengan menegaskan kesiapan Indonesia berperan aktif. “Dengan semangat persaudaraan, Indonesia siap berkontribusi untuk perdamaian dan kemakmuran global,” pungkasnya.

pasang iklan di sini