BALI-–Pertamina mengajak para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang penyalur dan pengguna Liquified Petroleum Gas (LPG) untuk beralih, naik kelas menggunakan LPG nonsubsidi Bright Gas melalui Pingky Movement.
Unit Manager Communication Relations & CSR MOR V menyampaikan sasaran program Pinky Movement d iantaranya pangkalan LPG, usaha kuliner, peternakan, pertanian, jasa laundry .
“Tujuan mengedukasi pelaku UMKM dan masyarakat agar penyaluran LPG bersubsidi kedepannya tepat sasaran, hanya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang berhak,” ujar Rustam, dalam siaran persnya, Kamis (23/7).
Bright Gas memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya lebih baik dibanding LPG biasa. Salah satu yang paling utama adalah teknologi valve ganda yang membuat Bright Gas lebih aman.
“Tabungnya juga dilengkapi dengan segel hologram sehingga kualitas dan kuantitas LPG dalam tabung terjamin,” kata dia.
Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus pada Selasa (21/7) yang lalu, kembali menyalurkan bantuan modal dana bergulir Program Kemitraan senilai Rp2,44 miliar. Bantuan ini disalurkan kepada 33 mitra binaan dari berbagai sektor. Termasuk di dalamnya sebanyak 14 mitra gerakan ini yang berasal dari Jawa Timur dan Bali.
Persyaratan dan kriteria yang diperlukan bagi pelaku UMKM untuk bermitra dalam Program Pinky Movement ataupun sektor usaha yang lain diantaranya, Warga Negara Indonesia (WNI), belum memenuhi persyaratan untuk mengajukan bantuan permodalan ke lembaga keuangan (Bank atau Non Bank).
Pelaku memiliki kekayaan bersih maksimal Rp500 juta atau omzet usaha tahunan maksimal Rp2,5 miliar dan memiliki usaha yang sudah berjalan minimal selama 6 bulan.
Pertamina juga menargetkan penyaluran kepada pelaku UMKM di sektor pariwisata, sebagai salah satu sektor yang terdampak selama masa pandemi. Termasuk di dalamnya UMKM yang berada di daerah dengan potensi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Dua dari lima destinasi ini berada di wilayah operasional PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus.
Untuk mendukung pemulihan kembali destinasi ini, Pertamina merangkul para pelaku UMKM di Mandalika, Kab. Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Labuan Bajo, Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bantuan ini disiapkan dalam bentuk bantuan modal dana bergulir Program Kemitraan.
“Program kemitraan pada dasarnya adalah sebuah kegiatan community development yaitu untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat terutama untuk membangkitkan kemandirian ekonomi masyarakat di daerah,” pungkas Rustam.