Peluang News, Jakarta – Di Indonesia, tren perdagangan emas berjangka semakin meningkat, didorong oleh sistem perdagangan yang semakin canggih, terjangkau, dan fleksibel. Perdagangan emas berjangka kini menjadi pilihan investasi yang menarik bagi banyak orang, berkat sejumlah faktor yang saling berkaitan.
Alasan Popularitas Perdagangan Emas Berjangka
1. Stabilitas dan Keamanan: Emas telah lama dikenal sebagai aset yang aman (safe haven) dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Dalam situasi krisis, seperti ketegangan di Timur Tengah atau inflasi yang meningkat, emas cenderung mempertahankan nilainya. Hal ini membuat banyak investor beralih ke emas untuk melindungi kekayaan mereka.
2. Potensi Keuntungan Tinggi: Dengan fluktuasi harga emas di pasar global, investor memiliki peluang untuk meraih keuntungan signifikan dari kenaikan harga. Prediksi menunjukkan potensi kenaikan harga emas dari waktu ke waktu, semakin meningkatkan daya tarik investasi ini. Namun, penting untuk dicatat bahwa perdagangan emas berjangka juga memiliki sejumlah risiko yang perlu dipahami oleh para investor.
3. Kebijakan Moneter yang Mendukung: Kebijakan suku bunga rendah dari bank
sentral, seperti Federal Reserve di AS, meningkatkan likuiditas global dan mendorong investor untuk mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan. Ini menjadikan emas berjangka semakin diminati sebagai pilihan investasi.
4. Permintaan yang Kuat: Permintaan fisik terhadap emas, terutama dari bank sentral dan negara-negara berkembang, terus meningkat. Negara-negara anggota BRICS telah meningkatkan kepemilikan emas mereka secara signifikan sebagai langkah antisipasi terhadap risiko ekonomi dan geopolitik.
5. Regulasi yang Mendorong Investasi: Di Indonesia, peraturan terkait penyelenggaraan kegiatan usaha perdagangan berjangka diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (BAPPEBTI). Regulasi ini memberikan dorongan tambahan bagi pertumbuhan bisnis perdagangan berjangka, khususnya produk
komoditi emas, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk investasi.
6. Selisih Harga Jual dan Beli yang Kecil: Perdagangan emas berjangka secara online memiliki selisih harga jual dan beli yang relatif kecil dibandingkan dengan jual beli emas secara tradisional. Di pasar berjangka, selisih harga jual-beli berkisar antara 0.2 hingga 0.5 point atau setara dengan Rp 20.000 hingga Rp 50.000 per 310 gram. Sementara di pasar fisik, selisih harga jual-beli emas dapat mencapai Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per gram.
7. Modal yang Relatif Kecil dan Fleksibilitas Sistem Transaksi: Dalam perdagangan berjangka, dengan modal sekitar $200, investor sudah dapat ikut serta dalam perdagangan produk emas. Ini memungkinkan masyarakat kalangan menengah untuk terlibat dalam perdagangan tersebut. Sebagai contoh, ketika Anda melakukan transaksi emas senilai 310 gram di pasar berjangka, Anda hanya memerlukan modal sekitar $100. Sebaliknya, perdagangan emas konvensional memerlukan modal sesuai dengan nilai transaksi fisik.
Perdagangan emas di pasar derivatif juga memberikan peluang dua arah; ketika harga emas diprediksi akan turun, trader dapat melakukan aksi jual terlebih dahulu meskipun tanpa memiliki produk fisiknya.
Kesimpulan
Kombinasi antara stabilitas nilai emas, potensi keuntungan tinggi, kebijakan moneter yang mendukung, serta permintaan yang kuat dari berbagai pihak menjadikan perdagangan emas berjangka sangat populer saat ini. Dengan inovasi dalam sistem perdagangan dan dukungan regulasi yang kuat, masa depan perdagangan emas berjangka di Indonesia terlihat cerah dan menjanjikan bagi para investor baru maupun yang sudah berpengalaman.
Jadi Mau Tunggu Aapa Lagi? Mulailah Dengan Satu Langkah Nyata
PT. Octa Investama Berjangka (OIB) menyediakan pelatihan tanpa dikenakan biaya, untuk mempelajari peluang-peluang yang ada di pasar uang, indek saham luar negri dan pasar komoditas. Di samping itu, Anda akan mendapatkan AKUN DEMO yang dapat digunakan untuk latihan bertransaksi terhadap produk tersebut di atas secara live. OIB merupakan perusahaan yang resmi terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).
Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut: octa.co.id
Disclaimer : Transaksi Perdagangan berjangka komoditi atau trading derivative memiliki potensi keuntungan dan risiko kerugian yang tinggi. (RO)
