Jakarta (Peluang) : Pemerintah menargetkan kenaikkan kontribusi ekspor UMKM sebesar 17 persen pada 2024, maka berbagai cara harus dilakukan.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, pemerintah terus mendukung upaya peningkatan ekspor produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui berbagai cara yang memudahkan. Pertama, terkait pembentukan ekosistem ekspor.
“Di dalam ekosistem ekspor ini mempertemukan agregator dan pelaku UMKM ekspor yang didukung lembaga pembiayaan ekspor seperti Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan BNI Xpora, termasuk business matching antara agregator dengan UKM,” kata Teten dalam rilisnya, Jumat (16/12/2022).
Cara kedua, adalah menyediakan capacity building yang terkait pengembangan kapasitas dan kemampuan ekspor UMKM. Ini disertai dengan pendampingan dan fasilitasi standardisasi.
“Begitu juga dengan sertifikasi ekspor produk UMKM seperti organik, HACCP, BRC, ISO, hingga pembentukan Rumah Produksi Bersama,” ujar Teten.
Ketiga, memfasilitasi buyer mapping dan market intelligence untuk produk natural ingredients ke pasar Eropa.
“Kami sudah bekerja sama dengan Swiss Import Promotion Program atau SIPPO. Kita akan kloning apa yang sudah dilakukan SIPPO,” kata MenKopUKM
Adapun cara keempat, yaitu kolaborasi perluasan pasar dengan diaspora Indonesia yang menjadi agregator. Di antaranya, pasar Norwegia, kerja sama dengan Kadin dalam bentuk Indonesia Trading House di Swiss, hingga kolaborasi antara KemenKopUKM, Kementerian Agama, Kementerian Perdagangan, dan Kadin, untuk pemenuhan kebutuhan jemaah haji dan umroh.
Kelima, perluasan pasar melalui platform e-commerce seperti shopee, Lazada, dan Amazon. Terakhir keenam, adanya katalog promosi digital UKM potensial ekspor melalui website https://smesta.kemenkopukm.go.id.
“Mengingat banyaknya jumlah UMKM dan tidak semua UMKM memiliki kapasitas SDM yang memadai untuk mengekspor produk, maka KemenkopUKM menekankan pengembangan agregator. UMKM yang berhasil mengekspor produk didorong untuk menjadi agregator agar membantu UKM lainnya dalam mengekspor barang,” ungkap Teten.
Lebih lanjut, Teten mengatakan,
pemerintah menargetkan kenaikkan kontribusi ekspor UMKM nasional di kisaran 17 persen pada 2024.
Target tersebut, tentu memerlukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak seperti yang saat ini dilakukan BNI Xpora dan Bea Cukai untuk mendorong kontribusi ekspor UMKM di Indonesia.
“Saya berharap Xpora International Logistic & Trade Expo 2022 dapat menjadi model yang diterapkan di daerah lain dan memacu semangat UMKM untuk melakukan ekspor,” pungkas Teten. (S1).