
PeluangNews, Jakarta – Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki lahan pertanian yang dikenal kesuburannya. Berbagai macam tanaman tumbuh di bumi Nusantara ini.
Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Bahan baku pembuatan cokelat itu menjadi salah satu hasil komoditi ekspor Indonesia.
Manisnya hasil ekspor kakao membuat nilai ekspornya bisa menjadi penghasil devisa negara.
Kakao menjadi salah satu komoditas pertanian yang menjadi urat nadi ekonomi para petani di Indonesia saat ini selain kopi, vanili dan tanaman perdagangan lainnya.
Biji kakao Indonesia dikenal sebagai salah satu cokelat terbaik di dunia. Partisipasi petani di Indonesia membawa pertumbuhan luar biasa dalam industri.
Saat ini Indonesia memiliki sekitar 1,5 juta hektare perkebunan kakao. Salah satunya berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur, yang berhasil menjadi pusat perhatian dunia sekaligus sebagai bukti bahwa petani memiliki kontribusi besar dalam industri perkebunan di Tanah Air.
Di Indonesia biji kakao diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yakni;
1. Criollo
Criollo diakui sebagai biji kakao dengan kualitas terbaik di dunia dan biji tersebut sangat langka. Criollo memiliki tekstur lembut, memberikan rasa krim, dan manis.
2. Forastero
Forastero adalah varietas yang paling banyak ditanam. Memiliki ciri – ciri pahit, aromatik, astringent, dan tinggi tanin.
3. Trinitario
Trinitario dikenal sebagai kakao hibrida terbaik di dunia. Memiliki rasa basa yang baik, dengan sedikit rasa buah atau bunga.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023, produksi kakao di Indonesia mencapai 641,7 ribu ton yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Daerah di Pulau Sulawesi dan Sumatra tercatat menjadi daerah asal atau tempat penghasil kakao tertinggi di Indonesia pada tahun 2023 lalu.
Adapun Provinsi Sulawesi Tengah menjadi daerah dengan penghasil kakao tertinggi. Pada tahun itu juga, provinsi dengan ibu kota Palu itu menghasilkan 130,8 ribu ton.
Di tempat kedua masih ditempati di Pulau Sulawesi yakni Provinsi Sulawesi Tenggara. Di Sultra jumlah biji kakao yang dihasilkan pada 2023 adalah 107,8 ribu ton.
Masih dari pulau yang dijuluki Celebes, provinsi ketiga penghasil biji kakao terbanyak pada 2023 adalah Sulawesi Selatan yang tercatat menghasilkan biji kakao sebanyak 82,5 ribu ton.
Berikut 10 provinsi penghasil kakao terbesar di Indonesia:
Selain ketiga provinsi di atas, hasil biji kakao terbanyak di Indonesia pada 2023, berdasarkan data BPS berasal dari 10 provinsi berikut ini:
1. Sulawesi Tengah
Total produksi kakao 130,8 ribu ton
2. Sulawesi Tenggara total produksi kakao 107,8 ribu ton
3. Sulawesi Selatan 82,5 ribu ton
4. Sulawesi Barat 66,2 ribu ton
5. Lampung 49,5 ribu ton
6. Sumatra Utara 36,7 ribu ton
7. Aceh 36,6 ribu ton
8. Sumatra Barat 35 ribu ton
9. Nusa Tenggara Timur 21,1 ribu ton
10. Jawa Timur total produksi kakao 20,1 ribu ton.
Sebagai informasi tambahan, meski produksi kakao dalam negeri cukup tinggi, sayangnya hal ini tidak diimbangi dengan angka konsumsi cokelat dalam negeri.
Melansir laman resmi smesco.go.id, konsumsi cokelat dalam negeri oleh masyarakat lokal masih sangat rendah dibandingkan dengan angka produksinya.
Adapun tingkat konsumsi cokelat masyarakat Indonesia hanyalah sekitar 0,5 kg per tahun per orang.
Hal tersebut membuat sebagian besar hasil perkebunan kakao Indonesia akhirnya diekspor ke luar negeri. [berbagai sumber]