
PeluangNews, Jakarta-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong lahirnya wirausaha industri baru sebagai strategi memperkuat struktur ekonomi nasional yang tangguh dan berkelanjutan.
“Pengembangan wirausaha industri baru merupakan prioritas utama kami untuk memperluas basis pelaku industri, meningkatkan nilai tambah, dan menciptakan lapangan kerja berkualitas,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sabtu (19/7).
Melalui Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Kemenperin menggelar berbagai pelatihan berbasis kompetensi. Salah satunya adalah Deep Dive Corporate Master Class: Branding, yang bertujuan melahirkan technopreneur muda yang siap bersaing di era digital.
Kepala Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI), Masrokhan, menegaskan pentingnya strategi branding. “Produk yang bagus saja tidak cukup. Harus dibungkus dengan nilai dan cerita yang kuat,” katanya, mengutip studi McKinsey yang menyebut 73% konsumen milenial dan Gen Z memilih merek yang sejalan dengan nilai mereka.
Masrokhan menambahkan, BDI Denpasar aktif menjalin kerja sama dengan pemda, dunia usaha, dan komunitas lokal agar alumni pelatihan bisa langsung terhubung ke ekosistem bisnis.
Kepala BDI Denpasar, Arga Mahendra, menyebut Gedung Animasi sebagai ruang kreatif bagi pelaku industri digital dan branding. “Kami ingin melahirkan merek lokal kuat yang mendunia,” ujarnya.
Pelatihan ini menggandeng mitra seperti Starfindo, Kinaya, dan Indogo, dengan menghadirkan praktisi branding ternama seperti Julius Widiantoro, yang dikenal lewat kiprahnya membesarkan merek Kopiko Signature dan Hydro Coco.