hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Ini Perusahaan Vietnam yang Diduga Kongkalikong Mark Up Impor Beras Bulog

Ini Perusahaan Vietnam yang Diduga Kongkalikong Mark Up Impor Beras Bulog

 

Peluang News, Jakarta – Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan tindak pidana korupsi berupa mark up impor beras. Keduanya diduga mark up dengan salah satu perusahaan asal Vietnam yakni Tan Long Group.

Siapa Tan Long Group tersebut, dari penulusuran peluangnews.id, diketahui bahwa perusahaan asal Vietnam ini didirikan pada tahun 2000 oleh pengusaha lokal bernama Nguyen Minh Tan. Sejak saat itu, perusahaan ini telah berkembang menjadi salah satu pemain utama di sektor pertanian dan solusi industri di Vietnam.

Perusahaan yang dikelola Tan Long Group terkenal dengan produk-produk berikut:
1. Beras: Tan Long Group adalah salah satu produsen dan eksportir beras terbesar di Vietnam. Mereka memproduksi berbagai jenis beras seperti Jasmine Rice, Japonica Rice, Long Grain Rice, dan berbagai jenis beras pecah (Broken Rice). Beras mereka diekspor ke negara-negara seperti Korea Selatan, Filipina, Amerika Serikat, dan Jepang.

2. Produk Pertanian Lainnya: Selain beras, mereka juga mengolah dan menjual berbagai produk pertanian lainnya yang disimpan dan diproses di fasilitas penanganan padi modern mereka.

3. Produk Industri: melalui anak perusahaannya, Tan Long Technology Solutions Co., Ltd., mereka juga menyediakan berbagai peralatan dan solusi industri seperti pompa, kompresor, gearbox, dan sistem penanganan cairan untuk berbagai sektor industri.

Saat ini, Tan Long Group memiliki lebih dari 2.500 karyawan dan terus berusaha untuk memperluas jangkauan serta meningkatkan kualitas produk mereka.

Sementara menjawab isu mark up yang juga dilaporkan oleh pihak terkait, berkenaan dengan penawaran dari perusahaan Vietnam bernama Tan Long Group, ternyata entitas yang bersangkutan pernah mendaftarkan dirinya menjadi salah satu mitra dari Perum Bulog pada kegiatan impor, namun tidak pernah memberikan penawaran harga ke Bulog.

“Perusahaan Tan Long Vietnam yang diberitakan memberikan penawaran beras, sebenarnya tidak pernah mengajukan penawaran harga sejak bidding tahun 2024 dibuka.Jadi tidak memiliki keterikatan kontrak impor dengan kami pada tahun ini,” kata Mokhamad Suyamto, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, dalam keterangan persnya, yang dikutip Ahad (7/7/2024)

Saat ini, Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor beras dari Kementerian Perdagangan, sebesar 3,6 juta ton pada tahun 2024. Pada periode Januari-Mei 2024, jumlah impor sudah mencapai 2,2 juta ton. Impor dilakukan oleh Perum Bulog secara berkala dengan melihat neraca perberasan nasional dan mengutamakan penyerapan beras dan gabah dalam negeri.

“Kami terus menjaga komitmen untuk tetap menjadi pemimpin rantai pasok pangan yang tepercaya sehingga bisa berkontribusi lebih bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan hal ini tentunya sesuai dengan ke-4 visi transformasi kami,” tutup Sonya Mamoriska, Direktur Transformasi& Hubungan Antar Lembaga Perum Bulog. (Aji)

pasang iklan di sini